Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan berintensitas sedang hingga lebat masih akan mengguyur wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) hingga 14 Maret 2025. Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Siswanto mengatakan beberapa area di provinsi ini dihantui banjir dan tanah longsor akibat peningkatan curah hujan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut analisis BMKG Palembang, wilayah dengan curah hujan tinggi atau mencapai 150-300 milimeter meliputi Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), serta Ogan Ilir. Hujan lebat di wilayah-wilayah tersebut juga dipengaruhi oleh fenomena atmosfer, seperti belokan angin (shear line) serta gelombang Rossby dan Kelvin yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Curah hujan tinggi ini meningkatkan risiko banjir, baik genangan maupun banjir bandang. Masyarakat yang tinggal di daerah rendah dan dekat sungai harus lebih waspada," ujar Siswanto saat dihubungi Tempo pada Senin, 10 Maret 2025.
Selama sepekan terakhir, hujan lebat memicu banjir di Kota Palembang. Delapan kabupaten di Sumsel juga mendapat bahala serupa, yaitu di Kabupaten Musi Rawas, Musi Rawas Utara (Muratara), Ogan Komering Ulu Selatan (OKU) Selatan, OKU, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, serta Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Siswanto menyebut air yang belum surut bisa semakin parah jika intensitas hujan masih tinggi. BMKG memprediksi hujan ekstrem masih akan turun hingga 14 Maret 2025. Daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang mencakup OKI, Ogan Ilir, Banyuasin, Kota Palembang, Musi Banyuasin, Muara Enim, Prabumulih, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, serta Lahat.
Untuk menghindari dampak yang lebih besar, Siswanto meminta masyarakat lebih aktif memantau informasi cuaca dari sumber resmi BMKG. Pemerintah daerah juga diimbau meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi dampak banjir yang lebih luas. “Terutama di daerah-daerah yang telah terdampak dalam sepekan terakhir,” ucap dia.