Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 15-16 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prakirawan BMKG Dyah Ayu Dhamayanti menyebutkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Timur Laut - Timur dengan kecepatan angin berkisar 6 - 15 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 8 - 25 knot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, dan Laut Arafuru," kata Dyah melalui pesan tertulis, Rabu, 15 Mei 2024.
Kondisi ini, kata Dyah, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di perairan barat Kepulauan Nias - Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - Pulau Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Laut Sawu, perairan selatan Kupang - Pulau Rote, Samudra Hindia Selatan Banten - NTT, perairan Manui - Kendari, perairan Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, perairan selatan Pulau Buru - Pulau Seram, perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, Laut Arafuru.
Untuk itu, menurut dia, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m). "Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Dyah.