Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tanah bergerak menurut eprints.ums.ac.id adalah perpindahan massa tanah atau batu pada arah tegak, mendatar, atau miring dari kedudukan, geraklan dari tanah ini mencakup gerak rayapan, aliran, maupun longsoran dari tanah. Senada dengan pengertian di atas, himatan.ilmmutanah.unpad.ac.id menyatakan bahwa gerakan tanah merupakan suatu pergerakan massa tanah, batuan, atau bahan rombakan pembentuk lereng yang menuju ke arah bawah lereng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laman lipi.go.id menyatakan pemicu terbesarnya adalah hujan yang terus-menerus mengguyur suatu daerah mengalami pergerakan tanah. Didukung kondisi geologis dapat menyebabkan pergerakan tanah membuat air tanah menjadi naik dan melemahkan kemampuan tanah untuk menyangga permukaan tanah sehingga tanah bergerak secara perlahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akan halnya laman himatan.ilmmutanah.unpad.ac.id, kondisi dari geomorfologi, jenis tanah, kondisi geologi, bahkan kondisi tata guna lahan oleh manusia juga dapat memicu tanah yang bergerak.
Kondisi jalan desa yang retak akibat bencana tanah bergerak di Desa Dermasuci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Ahad, 13 Februari 2022. Bencana tanah bergerak dalam sepekan terakhir di daerah tersebut sehingga mengakibatkan sekitar 200 warga terpaksa mengungsi. ANTARA/Oky Lukmansyah
Lipi.go.id, juga menyebut bahwa fenomena pergerakan tanah bisa terjadi di dataran yang memiliki kemiringan landai dengan kondisi tanah yang karakteristiknya kedap air seperti tanah lempung atau batuan. Sedangkan, fenomena pergerakan tanah pada kemiringan tanah yang curam seperti tebing akan menyebabkan longsoran yang bersifat luncuran.
Wilayah dengan kondisi geologis yang mendukung terjadi pergerakan tanah banyak ditemukan di sekitar Jawa Barat dan Jawa Tengah. Hal ini sesuai dengan data yang dikumpulkan oleh esdm.go.id, setidaknya terdapat 918 lokasi rawan pergerakan tanah di Indonesia, yaitu:
- Jawa Tengah 327 lokasi
- Jawa Barat 276 lokasi
- Sumatera Barat 100 lokasi
- Sumatera Utara 53 lokasi
- Yogyakarta 30 lokasi
- Kalimantan Barat 23 lokasi
- Sisanya tersebar di NTT, Riau, Kalimantan Timur, Bali, Jawa Timur, dan Sulawesi.
Peristiwa tanah bergerak terbesar adalah peristiwa di Kota Palu pada 2018. Peristiwa itu menimbulkan kerugian material Rp 18,48 triliun.l Kota Palu menderita kerugian material senilai Rp 8,3 triliun, Kabupaten Sigi Rp 6,9 triliun, Donggala Rp 2,7 triliun, dan Parigi Moutong Rp 640 miliar, dengan korban jiwa 4.340 orang.
MUHAMMAD SYAIFULLOH