Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Data BMKG: Gempa Tojo Una-Una Malam Ini Mengguncang Lebih Kuat dan Luas

Pada jalur sesar yang sama BMKG mencatat sederet peristiwa gempa kuat lainnya terakhir kali 2015 lalu.

26 Juli 2021 | 21.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peta lokasi gempa di Tojouna, Sulawesi Tenggara, 26 Juli 2021. Foto: BMKG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut gempa lanjutan di Tojo Una-Una di Sulawesi Tengah pada malam ini mengguncang wilayah yang lebih luas daripada gempa pertama pada pagi tadi, Senin 26 Juli 2021. Gempa kuat dari laut pada malam ini terjadi pada pukul 19.09 WIB dengan Magnitudo 6,5 yang kemudian diperbarui menjadi 6,3.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Info dari BMKG menyebut intensitas gempa terbaru juga dirasakan lebih kuat daripada yang pertama, Magnitudo 5,9. Jika intensitas terkuat dari gempa pagi tadi terukur pada skala IV MMI, gempa pada malam ini hingga skala VI MMI. Guncangan gempa pada skala ini sudah bersifat merusak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Skala VI MMI diilustrasikan guncangannya bisa dirasakan oleh semua penduduk dan kebanyakan semua terkejut dan lari ke luar rumah masing-masing. Plester dinding rumah bisa rontok dan cerobong asap pada pabrik bisa rusak karena guncangan pada skala ini. Intensitas terkuat ini terukur di Ampana, ibu kota Kabupaten Tojo Una-Una. 

Pada skala V MMI, guncangan gempa bisa dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. Gempa juga menyebabkan gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti. 

Kota Poso dan Kabupaten Morowali termasuk yang mencatat intensitas guncangan gempa skala V MMI pada malam ini. Kota Ampala dan Poso adalah juga dua wilayah yang merasakan guncangan terkuat pada gempa pagi tadi, yakni skala IV MMI.

Pada malam ini, guncangan gempanya juga dirasakan di Bolaang Mongondow Selatan dan Timur serta Kotamobagu di Sulawesi Utara; Bone di Sulawesi Selatan; serta Buol di Sulawesi Tengah yang seluruhnya pada skala IV MMI. Guncangannya yang lebih lemah (skala III-II MMI) bisa dirasakan di Bobong di Maluku Utara, Konawe Utara dan Kolaka Utara di Sulawesi Tenggara, Tomohon dan Manado di Sulawesi Utara, Masamba di Sulawesi Selatan, serta Mamuju Tengah dan Polewali di Sulawesi Barat.

Dikutip dari akun media sosialnya, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut pusat gempa di Tojo Una-Una berlokasi pada jalur Sesar Balantak. Pada jalur sesar itu, Daryono mencatat, "Sejarah mencatat telah terjadi gempa kuat pada 30 Juni 1964 (M6,6), 11 Oktober 1964 (M6,2), 23 April 1966 (M6,5), 4 Februari 1969 (M6,1), dan 15 Maret 2015 (M6,1)."

Sedang pada malam ini, hasil pemodelan memastikan gempa M6,3, dengan pusat gempa 59 kilometer arah timur laut Tojo Una-Una dan kedalaman 10 kilometer, tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 19.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi satu kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan Magnitudo 3,4.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus