Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Gempa Karena Aktivitas Sesar Segmen Aceh, 17 Bangunan Rusak

Gempa diukur BMKG hanya sekuat 4,8 Magnitudo, tapi sumbernya di darat dan tergolong dangkal.

4 Juni 2020 | 23.00 WIB

Lokasi gempa tektonik yang terjadi di wilayah Sabang, Aceh, Kamis pagi 4 Juni 2020. Gempa darat sekuat 4,8 Magnitudo itu merusak belasan bangunan. (ANTARA/HO-BMKG Aceh Besar)
Perbesar
Lokasi gempa tektonik yang terjadi di wilayah Sabang, Aceh, Kamis pagi 4 Juni 2020. Gempa darat sekuat 4,8 Magnitudo itu merusak belasan bangunan. (ANTARA/HO-BMKG Aceh Besar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Banda Aceh - Sebanyak 17 bangunan di Sabang, Aceh, rusak ringan hingga berat akibat gempa yang mengguncang daerah itu pada Kamis pagi pukul 05.31 WIB. Gempa diukur Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hanya sekuat 4,8 Magnitudo, tapi sumbernya di darat dan tergolong dangkal. 

Kepala Bagian Umum dan Humas Pemerintah Kota Sabang, Bahrul Fikri, mengatakan dalam laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabang terdapat satu unit rumah toko yang rusak berat. "Rusak sedang tiga ruko dan satu kantor mukim, sedang yang rusak ringan sebanyak 11 rumah dan satu TPI (Tempat Pendaratan Ikan)," kata Bahrul di Sabang, Kamis.

Pasca gempa bumi tersebut, Wali Kota Sabang Nazaruddin didampingi Wakil Wali Kota Suradji Junus beserta Sekretaris Daerah Sabang Zakaria turun langsung ke lapangan untuk mengecek korban yang terdampak bencana itu. "Alhamdulillah, enggak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa gempa ini," kat Bahrul lagi.

Gempa pagi itu diketahui diikuti sejumlah gempa susulan. BMKG mengimbau masyarat tenang. Adapun gempa utama disebutkan berlokasi di darat pada jarak 5 kilometer tenggara Banda Aceh pada kedalaman 10 kilometer.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar Djati Cipto Kuncoro menjelaskan, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal. Pemicunya, aktivitas sesar aktif Sumatera pada segmen Aceh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut segmen itu relatif sepi Setelah Gempa Aceh 2004. Kondisi semacam itu disebutnya sebagai seismic gap atau zona sepi gempa meski sesarnya aktif hingga satu saat di zona ini dapat terjadi gempa signifikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Segmen Aceh ini menjadi salah satu segmen sesar aktif yang patut diwaspadai," kata Daryono lewat keterangan tertulisnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus