Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tektonik dengan parameter update magnitudo 4,8 mengguncang wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada hari Kamis, 23 November 2023, pukul 10.24.31 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,50° LU dan 125,12° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 214 kilometer arah barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada kedalaman 65 kilometer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Cotabato. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik (oblique thrust),” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Kamis.
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe, dengan skala intensitas II-III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Di daerah Kendahe, Kepulauan Sangihe Miangas, Kepulauan Talaud, dirasakan dengan skala intensitas II MMI, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 10.38 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.