Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan magnitudo 5,1 dari perairan di sebelah selatan Jawa Barat pada Rabu pagi tadi, 13 November 2024. Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan lindu yang terdeteksi pada pukul 08.41 WIB muncul dari kedalaman 90 kilometer di Samudra Hindia, persisnya dari titik yang berjarak sekitar 137 kilometer di arah barat daya Kabupaten Pangandaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia (intra-slab),” katanya melalui keterangan tertulis, pasca-kejadian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Daryono, gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan geser naik atau oblique thrust. Merujuk peta guncangan BMKG, lindu itu terasa hingga wilayah Garut, Cianjur, Ciwidey, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
Skala guncangannya III MMI, artinya terasa dari dalam rumah seakan seakan ada truk yang lewat. Gempa ini juga dirasakan masyarakat di daerah Bandung, Bandung Barat dan Cimahi dengan skala intensitas II MMI, atau membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” tutur Daryono.
Tim BMKG juga tidak mencatat adanya gempa susulan hingga pukul 09.10 WIB tadi. Seperti imbauan sebelumnya, Daryono meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak, serta memastikan tempat tinggal masing-masing tahan gempa.