Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa mengguncang dari laut di wilayah Kuta Selatan, Bali, pada Senin malam, 16 Januari 2023, pukul 21.10 waktu setempat atau 20.10 WIB. BMKG mengukur kekuatan gempa itu pada Magnitudo 4,6 dan menggetarkan wilayah Lombok Barat di NTB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 kilometer tenggara Kuta Selatan. Kedalamannya 69 kilometer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan yang dibagikannya kemudian.
Dia menambahkan bahwa berdasarkan hasil pemodelan, gempa tersebut tak sampai menyebabkan tsunami. Adapun intensitas guncangan yang diakibatkannya dipetakan pada skala III MMI di wilayah Lombok Barat (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu).
Wilayah Denpasar, Kuta Selatan, Jimbaran, Karangasem, Gianyar, Klungkung, Lombok Utara dan Mataram merasakannya pada skala yang lebih lemah, yakni II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," kata Daryono.
Gempa ini dicatat BMKG sebagai gempa ketiga sepanjang hari ini yang guncangannya bisa dirasakan. Yang pertama pada pagi tadi yakni M6,2 di Aceh Singkil. Guncangannya yang terkuat skala IV MMI atau bisa dirasakan banyak orang di dalam rumah sekalipun terjadi siang hari.
Lalu, yang kedua, gempa susulan di Jayapura pada Senin siang. Kekuatannya M3,5 dengan pusatnya di laut 15 kilometer timur laut Kota Jayapura. Gempa susulan di kawasan ini, menurut data BMKG telah sebanyak 729 kali sejak gempa utama M5,4--diperbarui dari M4,9--yang terjadi pada 2 Januari lalu.