Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Probolinggo - Pos Pengamatan Gunung Api Bromo melaporkan adanya aktivitas gempa vulkanik dalam disertai tremor menerus pada Kamis, 2 Januari 2025, menyusul laporan asap kawah berwarna putih tebal yang teramati menyembur hingga ketinggian 600 meter di atas puncak Gunung Bromo, Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wahyu Andrian Kusuma, petugas Pos PGA Bromo di Kabupaten Probolinggo, melaporkan adanya sejumlah kegempaan pada gunung api itu yang secara administratif dan geografis terletak di empat wilayah kabupaten, yakni Probolinggo, Lumajang, Pasuruan dan Malang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan seismograf pos pantau di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, tercatat 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 31 mm, S-P 3.4 detik dan lama gempa 31 detik. Tercatat pula 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm. Selain itu, ada 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 8 mm, S-P 18 detik dan lama gempa 97 detik.
Wahyu mengatakan secara visual Gunung Bromo terkadang terlihat jelas hingga tertutup kabut. "Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal tinggi sekitar 50-600 meter dari puncak," ujar Wahyu dalam laporan yang dikutip Tempo, Kamis.
Tingkat aktivitas Gunung Bromo masih tetap Level II (Waspada). Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi terkait tingkat aktivitas Bromo saat ini, di antaranya masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung/wisatawan/pendaki agar tidak memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.
Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Bromo, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Bromo agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.