Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Baterai merupakan komponen krusial dalam dunia teknologi dan mobilitas modern, termasuk kendaraan listrik. Salah satu jenis baterai yang mendapat perhatian luas adalah baterai lithium-nikel.
Ihwal nikel sebagai material baterai pekan lalu mencuat setelah dalam Debat Cawapres jilid 2, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka beradu argumen dengan cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar. Meskipun bertema lingkungan hidup, saat itu Gibran mengangkat-angkat hilirisasi nikel dan kekayaan bahan nikel di Tanah Air.
Kelebihan baterai lithium-nikel
1. Energi spesifik tinggi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari dragonflyenergy.com, baterai lithium-nikel memiliki energi spesifik yang tinggi, yang berarti dapat menyimpan energi dalam jumlah besar untuk ukurannya. Ini membuatnya ideal untuk aplikasi yang membutuhkan daya tahan tinggi, seperti kendaraan listrik dan perangkat elektronik portabel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemampuannya untuk bekerja dalam aplikasi beban tinggi dengan daya tahan baterai yang lama menjadikan baterai lithium-nikel populer di pasar kendaraan listrik. Secara khusus, lithium-nikel adalah baterai pilihan Tesla.
2. Siklus hidup yang baik
Lithium-nikel memiliki siklus hidup yang baik, yang berarti baterai dapat diisi ulang dan digunakan kembali banyak kali sebelum kinerjanya menurun secara signifikan. Ini membuatnya lebih tahan lama dalam penggunaan sehari-hari.
3. Kecil dan ringan
Baterai ini relatif ringan dibandingkan dengan beberapa jenis baterai lainnya, seperti baterai timbal-asam. Hal ini membuatnya ideal untuk perangkat yang membutuhkan daya tinggi tanpa menambah beban berat yang signifikan.
4. Daya keluar stabil
Baterai lithium-nikel cenderung memberikan daya keluar yang lebih stabil selama siklus penggunaan. Stabilitas ini penting untuk mendukung kinerja perangkat elektronik yang sensitif terhadap fluktuasi daya.
Kelemahan baterai lithium-nikel
1. Harga mahal
Dikutip dari prostarsolar.net, proses produksi lithium-nikel melibatkan teknologi dan material yang relatif mahal. Ini dapat membuat biaya produksinya tinggi, yang dapat memengaruhi harga perangkat atau kendaraan yang menggunakan baterai ini.
2. Potensi pemanasan berlebih
Baterai lithium dengan kandungan nikel tinggi atau kerap disederhanakan lithium-nikel tak seaman kebanyakan teknologi lithium lainnya. Ketika baterai mengalami pengisian atau penggunaan berlebih, ada potensi untuk pemanasan yang signifikan. Pemanasan ini dapat mengurangi efisiensi dan bahkan menjadi risiko keamanan jika tidak diatasi dengan baik.
3. Keterbatasan sumber daya
Lithium dan nikel adalah sumber daya yang terbatas dan dapat menjadi fokus konflik sumber daya. Peningkatan penggunaan baterai lithium-nikel dapat menimbulkan masalah ketersediaan bahan baku.
4. Dampak lingkungan
Produksi dan pembuangan baterai litium dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Ekstraksi lithium dan bahan lain seperti nikel dan kobalt untuk produksi baterai kendaraan listrik dapat menyebabkan gangguan habitat, dan pembuangan yang tidak tepat dapat menyebabkan polusi.
Pilihan editor: Tesla Berencana Bikin Mobil Listrik Baru di Pertengahan 2025