Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Kampanye Tata Ruang dan Infrastruktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Dwi Sawung mempertanyakan keseriusan pendanaan Asian Development Bank (ADB) dan Korea Selatan untuk pembangunan Net-Zero Water Supply Infrastructure Project di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong, Banten.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini perlu dicek ke ADB dan Korea Selatan, sering kali hanya klaim dari pihak otorita IKN saja. Sampai sekarang soal air ini masih bermasalah," ucap Sawung kepada Tempo, Selasa, 28 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, sejak perencanaan pembangunan IKN sudah menimbulkan masalah. Sawung menyebutkan lokasi sumber air tidak bakal cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk di IKN. "Sampai sekarang kesulitan soal air, ini sudah banyak beritanya soal bagaimana pekerja kesulitan air, dan sampai sekarang belum ada instalasi air minum yang mestinya dibangun duluan supaya tidak terulang seperti Jakarta," ucap Sawung.
Bahkan, menurut dia, dua pekan lalu sempat terjadi keracunan air di lokasi IKN. Keracunan itu, kata Sawung, terjadi pada pekerja proyek IKN. "Kalaupun dipaksakan itu nanti akan mengambil air yang sangat jauh dari lokasi IKN untuk memenuhi kebutuhan airnya, belum lagi kota satelitnya Balikpapan yang sampai saat ini masih mengalami krisis air," ucapnya.
Forum Air Sedunia atau World Water Forum ke-10 menghasilkan aksi penandatanganan kesepakatan pendanaan proyek infrastruktur. Salah satu yang mendapat pendanaan adalah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong, Banten, dan Net-Zero Water Supply Infrastructure Project di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Selain di IKN, Sawung juga mengkritik kebijakan SPAM Karian-Serpong yang bakal menyediakan air bersih bagi bagian barat Jakarta. Sawung curiga proyek ini dilepas ke swasta untuk memuluskan proyek strategis nasional, yakni Pantai Indah Kapuk dan Bumi Serpong Damai.
"Proyek ini bukan malah menjadi solusi terhadap kesulitan akses air bersih di bagian barat metropolitan, karena perencanaan sudah lama, tapi kenapa baru sekarang dibangun dan dikerjakan oleh swasta pula jadi untuk proyek PSN itu," ungkapnya.
Nota kesepahaman mengenai proyek di IKN Nusantara ditandatangani Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti dan Wakil Presiden K-Water Han Seong Yong. K-Water merupakan perusahaan milik negara Korea Selatan.
Adapun kesepakatan pendanaan SPAM Regional Karian-Serpong ditandatangani Country Head of International Finance Corporation (IFC) Euan Marshal, Principal Investment Specialist at Asia Development Bank (ADB) Yuichiro Yoi, Director General of Infrastructure Finance Department, K-Exim Jae-Sun Shim, Managing Director Development Bank of Singapore Kunardy Darma Lie, dan Presiden Direktur PT Karian Water Service, Kyeong Yun Jeong.