Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Prediksi Cuaca BMKG Hari Ini, Peringatan Dini Hujan Hanya di Ujung Utara dan Timur Indonesia

Menurut BMKG, Jabodetabek dan banyak wilayah lainnya di Indonesia tipis potensi hujan hari ini sekalipun ada dua bibit siklon.

20 Juli 2024 | 07.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - BMKG memperkirakan Jabodetabek didominasi cuaca cerah, cerah berawan, dan berawan sepanjang hari ini, Sabtu 20 Juli 2024. Potensi hujan hanya untuk Kota Bogor pada malam nanti, itu pun hanya hujan ringan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara keseluruhan untuk wilayah-wilayah provinsi di Indonesia, BMKG hanya menyebut potensi hujan lebat di Kalimantan Utara, Maluku, dan Papua untuk hari ini. Hujan lebat itu dapat disertai petir dan angin kencang. Beberapa wilayah lain berpotensi hujan hanya Aceh dan Papua Barat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut peringatan dini cuaca yang dibuat BMKG pada Jumat siang kemarin, cuaca hari ini dipengaruhi oleh adanya daerah tekanan rendah di perairan barat Filipina (bibit siklon tropis 91W). BMKG juga memantau terbentuknya bibit siklon tropis 92W di Laut Filipina sebelah utara Papua Barat. 

Yang pertama disebutkannya berpeluang rendah-sedang menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah Barat Laut atau menjauh dari wilayah Indonesia pada hari ini. Sedang yang kedua berpeluang rendah menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah Utara-Barat Laut atau juga menjauh dari wilayah Indonesia. 

Kedua daerah tekanan rendah ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Laut Natuna Utara hingga Laut Cina Selatan, Sulawesi Tengah hingga Teluk Tomini, Laut Banda hingga Laut Seram, Laut Sulu hingga Perairan Filipina, Laut Filipina hingga Samudera Pasifik utara Papua Barat, perairan utara Papua, perairan utara Papua Barat Daya hingga Samudera Pasifik utara Papua Barat Daya, dan Papua bagian tengah. 

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah tekanan rendah dan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi tersebut," bunyi peringatan dini cuaca BMKG itu. 

BMKG juga memantau peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot, terpantau di Teluk Thailand, Samudera Hindia barat Bengkulu, Samudera Hindia barat Lampung, Samudera Hindia selatan Banten, Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Arafuru, Laut Seram, Laut Halmahera, Laut Maluku, Laut Filipina, Samudera Pasifik utara Maluku Utara. Seluruhnya mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut. 

Untuk faktor Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal, BMKG memantaunya terdapat di Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Puncak Musim Kemarau

Dalam keterangan terpisah, BMKG menyampaikan bahwa Indonesia menjelang puncak musim kemarau pada Juli-Agustus. Angin Monsun Australia yang kering dan sedikit saja membawa uap air bertiup menuju benua Asia melewati wilayah Indonesia. 

Dampaknya, beberapa hari terakhir ini, cuaca cerah mendominasi hampir di seluruh  Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatera bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, dan Sulawesi bagian selatan. "Angin dominan dari arah timur hingga tenggara membawa massa udara kering dan dingin dari daratan Australia ke Indonesia sehingga kurang mendukung proses pertumbuhan awan," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangan tertulisnya, Jumat. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus