Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Air tanah merupakan air yang terdapat dalam struktur pori-pori tanah atau celah-celah batuan yang juga disebut dengan akuifer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman Pdampintar.id, Pproses pembentukan air tanah diawali dengan hujan yang jatuh di permukaan bumi, diserap ke dalam tanah kemudian melalui proses yang disebut dengan infiltrasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih lanjut, air yang meresap ke dalam tanah akan terus bergerak ke bawah melalui pori-pori tanah atau celah-celah batuan, proses tersebut yang nantinya juga akan membersihkan air melalui proses penyaringan alami oleh partikel-partikel tanah dan batuan yang bertindak sebagai filter. Air yang mencapai lapisan batuan yang tidak dapat ditembus akan terperangkap dan membentuk yang disebut dengan akuifer.
Sifat Air Tanah https://metro.tempo.co/read/1767174/detail-aturan-larangan-pakai-air-tanah-di-dki-dan-daftar-jalur-zona-bebas-air-tanah
Air tanah memiliki sifat yang berbeda dengan air permukaan lainnya seperti air sungai atau air danau, karena berasal dari bawah permukaan tanah, sehingga air tanah cenderung lebih terlindungi dari polusi lingkungan dan perubahan suhu. Selain itu, air tanah juga cenderung memiliki kualitas yang lebih baik karena telah melalui proses penyaringan alami yang membuat air tanah bebas dari kontaminasi zat-zat kimia yang hanya mungkin terdapat di permukaan.
Masih dilansir dari laman yang sama, pemanfaatan air tanah dilakukan dengan cara melakukan pengeboran untuk membuat sumur yang menjangkau mata air atau akuifer. Namun demikian, pemanfaatan air tanah yang berlebihan atau juga dikenal dengan eksploitasi air tanah memiliki dampak negatif yang nyata bagi lingkungan.
Dikutip dari artikel ilmiah berjudul Dampak Pemanfaatan Air Tanah di Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, yang ditulis oleh Heru Hendrayana terdapat beberapa dampak negatif eksploitasi air tanah bagi lingkungan, seperti penurunan muka air tanah, intrusi air laut, dan amblesan tanah.
Masih dilansir dari artikel yang sama, berikut penjelasan mengenai dampak eksploitasi air tanah secara berlebih.
- Penurunan Muka Air Tanah
Air tanah merupakan salah satu unsur yang menjadi pengisi di bawah permukaan tanah dan tersebar pada berbagai lapisan tanah, sehingga air tanah memiliki peranan yang signifikan dalam mempengaruhi tinggi rendahnya permukaan tanah. Jika eksploitasi air tanah terjadi secara berlebihan maka akan meninggalkan kekosongan dalam ruang yang sebelumnya diisi oleh air tanah, sehingga penyangga lapisan akan hilang dan permukaan tanah akan turun secara berangsur.
- Intrusi Air Laut
Intrusi air laut merupakan fenomena masuknya air laut ke dalam pori-pori tanah dan/atau batuan yang akan menyebabkan air tanah yang awalnya tawar berubah menjadi payau atau asin. Penyebab terjadinya intrusi salah satunya, yakni pemompaan air tanah secara berlebihan dari akuifer, dengan pemompaan air tanah secara berlebihan, muka air laut yang secara alami lebih tinggi daripada air tawar akan sejajar dan menekan air tanah, sehingga dapat memungkinkan menyusupnya air laut ke dalam permukaan tanah.
- Amblesan Tanah
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa air tanah merupakan air yang mengisi ruang kosong di dalam tanah, dengan tereksploitasinya air tanah secara berlebihan maka akan menyebabkan ruang yang awalnya ditempati oleh air tanah menjadi kosong sehingga akan menyebabkan tanah menjadi ambles. Dengan kata lain, air tanah juga memiliki peran alami sebagai penyangga tanah agar senantiasa kokoh.
PDAM PINTAR | FAKULTAS TEKNIK UGM
Pilihan editor: Detail Aturan Larangan Pakai Air Tanah di DKI dan Daftar Jalur Zona Bebas Penggunaan Air Tanah