Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d

21 Agustus 2023 | 08.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pilot dan Co-Pilot Skadron IV Lanud Abdulrachman Saleh Lettu Pnb Bintang (kiri) dan Lettu Pnb Edwin Aldrin (kanan) melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan menggunakan pesawat Cassa C-212 di kawasan Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Jumat 10 Juni 2022. Selama operasi TMC di Sumatera Selatan yaitu sejak 27 Mei 2022, sebanyak 12,8 ton garam telah disemai di udara sehingga berhasil membuat hujan dan menaikkan tinggi muka air tanah di kanal-kanal produksi milik perusahaan perkebunan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan di Riau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Thomas Nifinluri dalam keterangan di Jakarta, Minggu, 20 Agustus 2023, mengatakan hujan pada area penyemaian awan terpantau terus terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Selain penambahan curah hujan, tinggi muka air tanah gambut di beberapa stasiun observasi juga menunjukkan tren yang terus naik secara signifikan dengan rata-rata kenaikan 15 centimeter. Beberapa kondisi tersebut dapat menjadi indikator keberhasilan TMC di Riau sejauh ini," ujarnya.

Thomas menuturkan intensitas hujan terus terjadi pada wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan di Riau selama periode 10-18 Agustus 2023.

Menurutnya, signifikansi hasil operasi teknologi modifikasi cuaca dapat dipantau dari penurunan titik api di Riau.

"Dalam satu pekan terakhir, titik panas panas dengan confidance level lebih dari 80 persen terpantau nihil," kata Thomas.

Pemerintah menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca dengan berfokus menyemai awan pada wilayah-wilayah rawan di Riau, sampai 21 Agustus 2023.

KLHK dan para pihak terus berupaya mengoptimalkan potensi pertumbuhan awan yang ada di wilayah tersebut.

Ada 14 sorti penerbangan penyemaian awan

Sebanyak 14 sorti penerbangan penyemaian awan telah menghabiskan bahan semai sebanyak 11.200 kilogram hingga 18 Agustus 2023. Hujan selalu terjadi pada area penyemaian awan dengan akumulasi intensitas bervariasi antara 80-150 milimeter per sembilan hari.

"Kami harapkan semua stakeholders terkait dapat terus bersinergi dalam kegiatan itu, sehingga keselamatan dan tujuan utama misi teknologi modifikasi cuaca untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan dapat tercapai,” kata Thomas.

“Kejadian kebakaran hutan dan lahan sangat penting untuk diantisipasi agar tidak mengganggu kesehatan, transportasi, dan ekonomi masyarakat di Riau. Selain itu, penting bagi kita untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan mengingat masih ada acara yang merupakan kegiatan tidak terpisahkan dari rangkaian KTT dalam periode Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023,” kata dia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus