Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Oktober 2022, menjadi waktu penting dalam sejarah hidup Anies Rasyid Baswedan atau dikenal dengan Anies Baswedan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan resmi diusung Partai NasDem menjadi capres dalam perhelatan Pilpres 2024. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum, Surya Paloh. Sebelumnya, Anies disandingkan dengan dua bakal Capres lainnya, yakni Panglima TNI Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Kenapa Anies? Jawabannya adalah why not the best?” kata Surya Paloh dalam pidatonya di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin, 3 Oktober 2022.
Surya menyebut Anies menjadi sosok yang mampu untuk meneruskan pembangunan di Indonesia. Ia juga menilai prinsip dan perspektif Anies sejalan dengan apa yang diyakini oleh Partai NasDem.
“Inilah mengapa akhirnya NasDem memilih sosok Anies Baswedan. Kami memikirkan masa depan bangsa ke depan. Insya Allah jika Anies terpilih jadi Presiden, pimpinlah bangsa ini jadi bangsa yang lebih bermartabat, yang mampu membentuk karakter daripada bangsa ini sejatinya,” ujarnya.
Sejak saat itulah, pria kelahiran Kuningan, pada 7 Mei 1969 itu, menjadi sosok capres yang pertama disebut menuju Pemilu 2024, yang diusung Partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan terdiri dari Partai NasDem, Demokrat dan PKS. Dan siap melakukan kontestasi melawan capres lainnya Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Anies Cucu AR Baswedan
Anies Baswedan sebelum terjun ke politik praktis, dikenal sebagai seorang akademisi dan aktivis sosial. Setelah mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada 1989.
Semasa kuliah, ia pernah sebagai Ketua Senat Mahasiswa di fakultasnya dan ikut membidani kelahiran kembali Senat Mahasiswa setelah dibekukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ia pun terpilih menjadi Ketua Senat Universitas melalui kongres pada 1992 dan membuat beberapa terobosan dalam lembaga kemahasiswaan. Anies membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif dan memposisikan senat sebagai lembaga legislatif yang disahkan oleh kongres pada 1993.
Selanjutnya, ia berkarier sebagai akademisi. Lalu, menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina selama 8 tahun dan menggagas gerakan Indonesia Mengajar.
Kemudian, Anies menjadi juru bicara kampanye Jokowi - Jusuf Kalla di Pemilu 2014. Saat itu, kedekatannya dengan Jokowi begitu rapat. Setelah Jokowi menang, ia ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja, namun itu tak berlangsung lama. Anies dicopot Jokowi pada 2016.
Setelah itu, pada 2017, ia bersama Sandiaga Uno memenangi Pilgub DKI Jakarta periode 2017 - 2022. Elektabilitasnya membuat ia diusung Koalisi Perubahan untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia pada Pemilu 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies ini berasal dari keluarga besar, kakeknya merupakan tokoh kemerdekaan Abdurrahman (AR) Baswedan, yang juga seorang jurnalis dan diplomat. AR Baswedan yang lahir pada 9 September 1908 menginisiasi para pemuda keturunan Arab untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab di Semarang usai mendirikan Persatoean Arab Indonesia (PAI). Gerakan ini dibentuk untuk berperang melawan Belanda. Mereka yang terpilih dalam gerakan ini dilatih menggunakan metode semi militer di barak-barak, sebagaimana pernah diberitakan Tempo.co.
Menjelang kemerdekaan Indonesia, AR Baswedan menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Lalu, pada masa kemerdekaan, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Muda Penerangan RI Kabinet Sjahrir. Ia juga pernah menjadi bagian dari Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen, dan Anggota Dewan Konstituante. Kemudian, pada November 2018, Presiden Jokowi menetapkan AR Baswedan sebagai pahlawan nasional.
AR Baswedan memiliki anak bernama Rasyid Baswedan yang merupakan ayah Anies. Rasyid Baswedan merupakan mantan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII). Sementara itu, ibunya bernama Aliyah Rasyid adalah Dosen dan Guru Besar Emeritus Universitas Negeri Yogyakarta. Ia pun aktif di berbagai kegiatan sosial, agama, dan kemasyarakatan di Yogyakarta. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum DPW Wanita Islam DIY tiga periode dan aktif memimpin penyaluran beasiswa selama lebih dari 3 dekade. Selain Anies, pasangan Rasyid dan Aliyah dikaruniai tiga anak lainnya, yaitu Haifa Baswedan, Ridwan Baswedan, dan Abdillah Baswedan.
Merangkum p2k.stekom.ac.id, pada 11 Mei 1996, Anies Baswedan menikah dengan Fery Farhati Ganis. Keduanya pertama kali bertemu ketika berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai mahasiswi Fakultas Psikologi dan mahasiswa Fakultas Ekonomi.
Setelah berkenalan, mereka justru jarang bertemu karena Anies sangat sibuk mengurus dan memimpin organisasi di kampus. Sampai akhirnya, Anies memberanikan diri untuk langsung menikahi Fery. Kini, Fery turut terlibat di Lazuardi Next, lembaga pelatihan bagi guru dan calon guru serta membantu mengedukasi pola asuh anak kepada orang tua PAUD di sekitar tempat tinggalnya di Cilandak. Pasangan ini dikaruniai empat orang anak, yaitu Mutiara Annisa, Mikail Azizi, Kaisar Hakam, dan Ismail Hakim.
RACHEL FARAHDIBA REGAR I IMA DINI SHAFIRA I SDA
Pilihan Editor: Sederet Alasan NasDem Pilih Anies Baswedab Jadi Capres 2024