Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

22 Tahun PKS, Capaian dari Pemilu 2004 sampai Pemilu 2024

PKS berusia 22 tahun, pada 20 April lalu. Ini sejarah berdirinya, dan perolehan sejak Pemilu 2004 hingga Pemilu 2024.

22 April 2024 | 07.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS pada 20 April 2024 genap berusia 22 tahun. PKS telah banyak menghadapi lika liku perjalanan politik sejak awal pendirian. Partai ini juga sering dikatakan sebagai partai kaum muda karna banyak mengusung anak muda misalnya pada awal- awal tampil dalam pemilu 2004. Begini kilas balik PKS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendirian partai PKS secara resmi dideklarasikan pada 20 April 2002 di Lapangan Monas, Jakarta. Namun, sebenarnya partai yang mengusung Calon Presiden Anies Baswedan pada Pilpres 2024 ini punya sejarah tersendiri dimana partai ini dalam perjalananya juga ada gabungan partai lain. Begini sejarahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendirian Partai Keadilan 

Pada saat Indonesia mengalami krisis moneter pada tahun 1998, jabatan Presiden Soeharto pindah tangan ke Presiden Habibie. Pada saat itu banyak terjadi pembentukan partai politik seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB).

Pada tahun 1998 para mahasiswa Islam yang tergabung dalam beberapa satuan organisasi seperti yayasan AlHaramain, umumnya Alumni Timur Tengah dan komunitas SIDIK (Studi dan Informasi untuk Dunia Islam Konteporer) yaitu kumpulan Aktivis Dakwah Indonesia. Lalu ada ISTEC, yaitu alumni perguruanTinggi negara-negara barat dan yayasan Ibu Harapan.

Musyawarah yang berlangsung dipimpin oleh Ustadz Hilmi Amiruddin, dengan peserta sebanyak 34 orang, hasil keputusan rapat tersebut akhirnya sepakat mendirikan Parta Keadilan (PK). Kesepakatan diambil pada hari Senin, 26 Rabiul Awal 1419 H atau 20 Juli 1998. Deklarasi pendirian partai dilakukan Masjid Al Azhar pada tanggal 19 Agustus 1998 dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat dengan dihadiri oleh 30.000 orang. Keputusan tersebut juga menetapkan Dr. Nurmahmudi Ismai sebagai Presiden Partai.

Pada pemilihan umum 1999 Partai Keadilan sudah ikut berpartisipasi dengan memperoleh 7 kursi di DPR RI. Adapun dari capaian suara secara umum perolehan suara PK membawanya berada di posisi ke tujuh dari 48 partai politik yang ikut kontestasi. 

Capaian yang diperoleh PK pada Pemilu 1999 tersebut belum mampu mencapai ambang batas minimum suara dalam electoral threshold. Kegagalan tersebut memukul mundur PK untuk dapat ikut kembali pada Pemilu 2004.

Bersatunya PK dengan Partai PKS

Dikutip dari Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Volume 5 Nomor 1 (2020): 77 Dengan judul penelitiaan Perkembangan Partai Keadilan Sejahtera Tahun 1998 – 2017, perkembangan Partai Keadilan Sejahtera Tahun 1998 – 2017Sejumlah usaha dilakukan PK agar bisa tetap ikut pada Pemilu 2004. PK lalu berganti lambang dan nama menjadi PKS. 

Dewan syuro XIII melakukan musyawarah di wisma Haji Bekasi Jawa Barat, pada 17 April 2003 hasilnya merekomendasikan PK bergabung dengan PKS. Setelah 3 hari kemudian deklarasi DPP PKS dilakukan di Silang Monas Jakarta yang dihadiri sekitar 40.000 kader. Hidayat Nur Wahid ditetapkan menjadi Presiden PKS mengantikan Al Muzammil Yusuf.

Pada 3 Juli 2003 secara adminstratif yuridis PK resmi bergabung dengan PKS setelah melewati beberapa verifikasi oleh lembaga Departemen Kehakiman dan HAM di tingkat dewan kepemimpinan wilayah (tingkat Provinsi) dan dewan pimpinan Daerah (tingkat Kabupaten/Kota). Peresmian tersebut dilakukan kantor pengacara Tri Sulis Yorni di Pamulang, Tanggerang.

Karier Politik PKS

Pada Pemilu 2004 di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, PKS mengisi kursi Menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu I dan II. Pada Pemilu 2024 perolehan suaranya 7,34 persen atai 8,3 juta suara.

Pada Pemilu 2009, peroleh suara PKS turun menjadi 8,2 juta suara tapi perolehan suara secara persentase meningkat menjadi 7,88 persen.

Pasca Pemilu tahun 2014 PKS berada diluar pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga saat ini. Jumlah perolehan suara PKS sejak tahun 2004 terus mengalami kenaikan di atas 7 persen. Hanya pada 2014 mengalami penurunan pada angka 6.79 persen meskipun jumlah suara meningkat menjadi 8,4 juta suara.

Pada Musyawarah Nasional V Partai Keadilan Sejahtera yang digelar pada November 2020 menetapkan kepemimpinan baru PKS periode 2020-2025 dengan Habib Dr. Salim Segaf Al Jufri, MA sebagai Ketua Majelis Syura dan H. Ahmad Syaikhu sebagai Presiden Partai.

Beberapa Kader PKS yang sukses dalam kancah politik nasional dan daerah diantaranya, Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta dan Calon Presiden RI 2024, Mahyeldi Ansharullah Gubernur Sumatra Barat 2019-2024. Zulkieflimansyah Gubernur NTB. Rohidin Mersyah Gubernur Bengkulu 2020-2024. Gubernur Jambi Al Haris Abdullah Sani, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor-Muhidin dan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Masturi.

Lonjakan terbesar perolehan suara pada Pemilu 2019, PKS mendulang 8,21 persen dengan 11,4 juta suara dengan 50 kursi di DPR. Pada Pemilu 2024 kali ini PKS memperoleh 8,4 persen atau 12.781.353 dengan kuota 53 kursi di parlemen.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus