Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat paripurna perdana Kabinet Merah Putih pada Rabu, 23 Oktober 2024. Seluruh menteri dan kepala badan yang baru dilantik menghadiri rapat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo tampak didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka duduk di tengah di antara para pembantunya di kabinet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pidato pengarahannya di depan para menteri, Prabowo menyebut Kabinet Merah Putih yang dipimpinnya menjadi suatu simbol persatuan, simbol kebersamaan, dan kebangsaan.
Berikut poin-poin pidato Prabowo yang disampaikan di Kantor Presiden, Jakarta kemarin.
1. Pentingnya Persatuan
Prabowo mengatakan, sudah beberapa tahun ini kepada rakyat Indonesia, semua pemimpin politik, pemimpin masyarakat, agama, dan pengusaha, menekankan pentingnya persatuan.
"Sumber kunci keberhasilan kebangkitan suatu bangsa dalam sejarah manusia berabad-abad kuncinya adalah bila elite-nya bisa kerja sama, bila elite-nya bersatu, persatuan ini adalah kita bisa sepakati yang mana adalah kepentingan nasional yang intin, kepentingan nasional yang vital bagi kelangsungan hidup bangsa kita," ujar Prabowo.
2. Kesejahteraan Umum
Prabowo mengatakan negara yang merdeka, rakyatnya harus merasakan kemerdekaan. "Janganlah kita bangga menjadi anggota G20, kalau rakyat kita masih banyak yang miskin, masih banyak yang lapar," kata dia.
Mantan Menteri Pertahanan itu mengatakan, mencerdaskan kehidupan bangsa adalah mutlak, pendidikan bagi kita adalah prioritas yang sangat tinggi.
"Saya kira ini terlihat komitmen kita kepada pendidikan, kalau tidak salah alokasi kita dalam anggaran 2025 untuk pendidikan salah satu tertinggi, mungkin selama sejarah kita, untuk pertama kali kita sudah 25 persen, 20 persen," ujar dia.
3. Konsolidasi Para Menteri
Prabowo meminta para menterinya terutama untuk menteri-menteri yang baru untuk berkonsolidasi, mengatur semua administrasi di kementerian dan badan masing-masing secepat mungkin.
"Penyusunan tim sangat penting, tim yang baik, tim yang bisa kerja sama akan memudahkan kita mencapai target-target yang kita tentukan," kata dia.
Prabowo menekankan bahwa dirinya sangat mengutamakan kerja sama tim. "Untuk itu, dalam waktu dekat saya akan mengajak saudara-saudara ke Magelang, dimana kita akan melaksanakan beberapa hari menambah pembekalan. Kemudian kita akan adakan koordinasi-koordinasi di tempat di Magelang, Jawa Tengah di kawasan Akademi Militer," ujar dia.
4. Soal Jumlah Kabinet
Prabowo menyadari jumlah kabinet yang ia pimpin tergolong besar. Ia kemudian mengatakan pembentukan kabinet yang besar ini karena Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia dari jumlah penduduk.
Ia mengatakan, jumlah kabinet yang gemuk tak masalah. Menurut Prabowo, yang penting mereka bekerja dengan efisien dan tidak bekerja seenaknya.
Saya minta Menteri Keuangan, saya minta semua Menko, saya minta semua Menteri, telusuri lagi alokasi APBN. pelajari lagi DIPA, pelajar lagi.
"Saya minta detail kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri, mohon dikurangi," ujar dia.
5. Soal Penguatan Kepala Staf Kepresidenan, dan Lembaga Baru yang Dibentuk
Pada kesempatan pidato perdananya, Prabowo juga mengatakan dia memperkuat Kepala Staf Kepresidenan. "Saya perkuat itu," kata dia.
Kemudian dia juga menyebut soal Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus. "Tugas mereka adalah memonitor semua program, semua proyek yang kita lancarkan," ujar dia.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan juga membentuk badan baru, Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan. Badan ini, kata dia, akan mempelajari, akan mengikuti semua program-program perlindungan sosial, semua program-program bantuan ke bagian golongan rakyat yang masih perlu bantuan.
Ia mengatakan pembentukan badan-badan itu bukan untuk mencampuri pekerjaan di kementerian-kementerian. "Tapi saya ingin membantu. Di mana ada bottleneck, di mana ada kesulitan, segera kita atasi," ujar dia.
6. Jangan Ada Proyek Mercusuar
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengingatkan para menteri bahwa ia akan sewaktu-waktu memanggil untuk koordinasi.
"Tadi pagi sebelum sidang kabinet saya sudah koordinasi sama beberapa menteri, dengan Jaksa Agung dengan BPKP, dan besok pun kita akan lanjutkan," ujar dia.
Menurut Prabowo, ada beberapa pengarahan, kepada Menteri Bappenas ia meminta untuk pastikan semua program dan kegiatan di semua kementerian lembaga mempunyai kontribusi yang signifikan, terukur, dan saling bersinergi.
"Pelajari kembali semua proyek, jangan ada proyek yang mercusuar, semua ditujukan kepada yang saya sampaikan pada pidato saya di depan majelis perwakilan rakyat pada hari pelantikan saya," ujar Prabowo.
Ia pun mengingatkan soal swasembada pangan dan energi. "Kita bersyukur kita punya sumber alam yang sangat besar, kita sekarang tidak boleh ragu-ragu memanfaatkannya sebaik-baiknya. Hilirisasi kunci daripada kemakmuran," ujarnya.
7. Program Makan Bergizi Gratis
Prabowo mengatakan masih mendengar beberapa tokoh meragukan soal program makan bergizi yang diusungnya sejak kampanye pada Pilpres 2024 lalu.
"Saya tidak katakan bahwa ini bisa selesai dalam satu minggu, dua minggu atau tiga bulan. Tidak ada di antara kita yang punya tongkat Nabi Suleman, tapi kita bisa berhitung, kita bisa mengelola, kita bisa alokasi dana, kita bisa kerahkan sumber daya dan kita akan mencapai target yang kita tentukan," ujar dia.
Prabowo pun mengatakan mempertaruhkan kepemimpinannya atas program makan bergizi gratis itu.
"Saya haqqul yaqin, saya pertaruhkan...saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Bagi saya, makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah strategik. Yang tidak mendukung hal ini silahkan keluar dari pemerintah yang saya pimpin. Kita satu tim harus yakin semuanya. Ini bagian daripada rencana kebangkitan bangsa Indonesia," ujar dia.
Pilihan Editor: Dirlantas Polda Jateng: Tak Ada Penutupan Jalan di Depan Akmil Selama Kunjungan Prabowo-Gibran
ANTARA