Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Angin Disusul Banjir

Banjir di desa les, kabupaten buleleng, bali. tanah longsor di kintamani, memaksa penduduk untuk mengungsi.bantuan makanan, pakaian & obat-obatan telah diberikan oleh pmi dan gubernur bali soekarmen. (dh)

18 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA jam setelah Gubernur Bali Soekarmen beserta rombongan berangkat ke Kintamani, meninjau dan membawa bantuan bagi penduduk yang mengungsi akibat tanah longsor (TEMPO, 11 Pebruari 78 -- Nasional) telepon di Biro Kesra Kantor Gubernur kembali berdering. Datangnya dari Kantor Bupati Buleleng. Kabar bunlk pula. Banjir disertai batu secara deras melanda Desa Les Kecamatan Tejakula, 31 Januari jam 6 pagi. Guben1ur Soekarmen, datang dari Kintamani siang harinya, langsung memerintahkan pengiriman bantuan darurat. Banjir itu terjadi di Banjar Selonding menyebabkan 4 penduduk tewas, seorang hilang, 9 luka berat, 12.000 pohon jeruk yang sedang berbuah hanyut, 30 hektar tanaman jagung rusak, 5 ekor babi dan 9 ekor sapi mati. Mengutip keterangan Camat Tejakula, Nengah Mertha BA, kerugian akibat banjir batu ini diperkirakan Rp 101.265.000. Sebanyak 43 KK atau 259 jiwa memerlukan bantuan, rumah dan harta bendanya tak dapat diselamatkan. Dan bantuan memang datang esok harinya dari gubernur, berupa 1,5 ton beras, 25 Kg ikan asin dan sejumlah pakaian serta obat-obatan dari PMI. Ke Mana? Sementara itu bantuan untuk korban tanah longsor di Kintamani telah diserahkan, berupa 3,5 ton beras, 50 Kg ikan asin, 800 potong pakaian dan 10.000 tablet vitamin. Penduduk yang kini mengungsi di 3 tempat dengan meminjam Balai Banjar, akan segera mendapat kiriman tenda, dijanjikan Ketua PMI Bali Nyonya Yasmin Oka. Gubernur menginstruksikan Bupati Bangli drs Winaya agar segera melarang Membuat daerah pemukiman di sekitar lereng barat Gunung Batur. Sedang drs Winaya kepada TEMPO berucap, larangan ini memang baik, tetapi menjadi masalah baru buat Kabupaten Bangli. "Syukur kalau mereka mau ditransmigrasikan, kalau tidak di mana cari tempat pemukiman?" tanva Bupati. Korban angin ribut? Seorang staf Biro Kesra Kantor Gubernur mengatakan, belum berhasil menyusun rekapitulasi angka kecelakaan, karena laporan dari kabupaten saling susul menyusul. Korban jiwa tidak terdengar lagi, tetapi rumah, So, pasar dan bangunan lain masih banyak yang roboh. Sementara angin tetap nampaknya menjadi ancaman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus