Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Bantu Penyandang Disabilitas, Mahasiswa Universitas Jember Ciptakan Kursi Roda yang Bisa Dikontrol dengan Suara

Tim dari dua prodi teknik Universitas Jember mengembangkan kursi roda khusus untuk penyandang disabilitas. Bisa digerakkan dengan perintah suara.

20 Mei 2024 | 17.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jember - Kursi roda pintar yang dikembangkan untuk penyandang disabilitas menarik perhatian pengunjung pameran pendidikan di Universitas Jember (UNEJ). Karya buatan mahaswa program studi Teknik Elektro dan Teknik Mesin UNEJ itu menampang bersama puluhan hasil riset lain di Gedung Soetardjo Universitas Jember, pada 17-19 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim mahasiswa dari dua program studi yang tergabung dalam Center for Development of Advanced Science and Technology (CDAST) merancang kursi roda itu untuk penyandang disabilitas yang kesulitan menggerakkan tangan. Ketua tim, Muchamad Arif Hana Sasono, menyebut kursi roda itu didesain dengan sistem suara untuk menggerakkan roda. Artinya, alat itu bisa diarahkan tanpa memakai tangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kursi roda pintar ini juga dilengkapi fitur tombol darurat dan ultrasonic sensor untuk pendeteksi halangan,” kata Arif, dikutip dari web resmi Universitas Jember, Ahad, 19 Mei 2024.

Mahasiswa S2 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Jember itu menyebut ada dua mode suara yang terpasang pada kursi roda tersebut. Salah satunya adalah mode Google yang disokong internet. Satu lainnya adalah kontrol suara berbasis kecerdasan buatan atau AI lokal yang dirancang untuk penyandang cerebral palsy atau pengguna dengan keterbatasan kemampuan berbicara.

Nantinya, suara pemilik kursi roda itu akan diselaraskan dengan sistem AI. Perintah suara akan diterjemahkan menjadi gerakan.

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Jember, Profesor Slamin, mengatakan pameran pendidikan menjadi etalase untuk menunjukkan hasil belajar mahasiswa yang bisa dipakai dalam kehidupan nyata. Produk yang dipamerkan datang dari keilmuan yang beragam.

“Mereka (mahasiswa) juga dalam program ini harus terjun ke masyarakat agar dapat menemukan langsung persoalan yang ada," kata Slamin dalam keterangan tertulis.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus