Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Bukan Undian Atau Judi

Undian harapan akan dibuka kembali, dalam bentuk kartu sumbangan. Yang mengelola sumbangan adalah Yayasan Dana Bhakti Kesejahteraan Sosial. Hadiah dimaksudkan untuk meningkatkan kegairahan menyumbang. (nas)

10 Februari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DESAS-DESUSNYA sudah lama tersiar: Undian Harapan akan dihidupkan lagi. Satu koran Jakarta malahan telah memuat gambar kupon Sumbangan Sosial Berhadiah ini akhir Desember lalu. Koran yang sama, Merdeka, juga melaporkan sudah dimulainya penjualan kupon berwarna kuning itu akhir Januari lalu secara diam-diam. Selang 2 hari kupon yang baru muncul itu lenyap lagi dari peredaran. Apa yang sesungguhnya terjadi? Begitu tersiar Undian Harapan akan dibuka kembali, pertengahan Desember lalu Direktorat Bantuan Sosial Depsos langsung dibanjiri banyak orang yang melamar untuk jadi agen. Mereka mendapat jawaban: Depsos tidak tahu menahu dengan undian itu. "Undian itu bukan dikelola Depsos. Kapan keluarnya belum bisa dipastikan karena masih dibahas baik kebijaksanaannya maupun pelaksanaannya," kata Mensos Sapardjo pada TEMPO akhir Desember lalu. Perhatian utama menurut Sapardjo pada ekses perjudian yang mungkin ditimbulkan. "Kita akan mengeluarkan kartu sumbangan, bukan kartu lotere atau judi," tuturnya. Agaknya soal ini yang menyebabkan lahirnya 'Sumbangan Berhadiah' ini tertunda-tunda. "Teknik dan tata penyelenggaraannya harus diusahakan sedemikian rupa hingga tidak memungkinkan mengadakan judi buntut," kata Kaskopkamtib Yoga Sugama. Salah satu caranya menurut Yoga ialah jangka waktu penarikan yang tidak terlalu lama hingga kemungkinan mengadakan judi buntut kecil sekali. Ganjelan Menurut rencana, kupon sumbangan yang telah mendapat ijin Mensos dengan SK no. HUK 3-1-154978 tanggal 8 Nopember itu akan diedarkan mulai 22 Januari lalu. Yayasan Dana Bhakti Kesejahteraan Sosial (YDBKS) ditunjuk untuk mengelola sumbangan ini. Rupanya ada beberapa ganjelan lagi yang perlu dibereskan sebelum kupon ini bisa beredar. "Secara prinsip kupon itu memang sudah bisa beredar, tapi masalahnya prasarana teknis peredaran belum siap," kata Mashud Wisnusaputra, Wakil Ketua YDBKS pada A. Margana dari TEMPO. Kupon itu menurut dia akan beredar secara resmi pertengahan Pebruari. "Tapi itu belum pasti dan semoga tidak ada halangan." Sistim peredaran yang direncanakan tidak akan sama dengan Undian Harapan yang memakai struktur jaringan yang melembaga. YDBKS menawarkan bidang operasi pada perusahaan komersiil yang akan menyediakan modal dan mengatur pemasarannya. Menurut perhitungan, dengan 4 juta kupon yang akan dijual Rp 200 per lembar sekali tarik akan terkumpul dana Rp 800 juta. "Itu kalau semua laku, tapi menurut pengalaman, kupon Undian Harapan dulu jarang laku di atas 50%," kata Parwis Nasution, direktur Utama PT Hotel Indonesia Internasional yang duduk selaku Bendahara dalam YDBKS. Ada 14 macam hadiah yang disediakan bagi pemenang yang didasarkan pada omset penuh. Hadiah utama Rp 80 juta tetap diberikan meski tidak semua kupon laku. Begitu juga hadiah lainnya yang Rp 20 juta, Rp 10 juta serta Rp 5 juta. Penarikan hadiah kupon SSB akan dilakukan 20 hari sekali. Pembagian hasil antara YDBKS dengan perusahaan komersiil yang mengelolanya belum dipastikan. Menurut Parwis, ada pasal perjanjian yang memungkinkan perubahan persentase pembagian berdasar jumlah kupon yang laku. Dijaga Ketat Sampai awal pekan ini belum diumumkan perusahaan mana yang ditunjuk untuk mengelola SSB ini. Menurut sumber TEMPO, PT Kwarta Kencana yang masih ada hubungannya dengan PT Aldiron Hero konon telah ditunjuk menanganinya. Pekan lalu, puluhan karyawati tampak mengecek dan mensortir lembaran kupon SSB yang selesai dicetak di kantor PT ini yang terletak di jalan Hayam wuruk Jakarta. Kantor tanpa papan nama milik pengusaha non pribumi asal Medan ini dijaga sangat ketat karena sekaligus dipakai sebagai gudang kupon yang akan dikirim ke para agen penjualan. Bagaimana menghindari kemungkinan dibuntutinya SSB untuk judi buntut? Pihak yayasan belum bersedia mengumumkan. Hanya YDBKS menekankan SSB ini bukan undian, apalagi judi. "Titik beratnya pada sumbangan dan untuk meningkatkan tingkat kesadaran, tanggung jawab sosial dan disiplin sosial masyarakat. Hadiah dimaksudkan untuk meningkatkan kegairahan menyumbang masyarakat. Adapun undiannya adalah sarana untuk menentukan secara obyektif siapa di antara penyumbang yang berhak mendapat hadiah," kata Sekretaris YDBKS A. Toding. Sampai pekan lalu pengurus yayasan tampakmasih sibuk rapat. Kabarnya pemerintah tetap meminta jaminan agar SSB tidak menjadi dasar perjudian. Beberapa konsep yang diajukan belum seluruhnya disetujui pemerintah hingga konsep yang pasti mengenai pelaksanaan peredarannya sedang disusun. Menurut seorang karyawan PT Kwarta Kencana beberapa bekas agen Undian Harapan akan ditunjuk mengageni SSB. Juga pemasarannya kabarnya akan tinggal mencairkan lagi jaringan pemasaran Undian Harapan yang sudah hampir setahun dibekukan. Kupon SSB juga dicetak pada percetakan yang dulu mencetak Undian Harapan. Yang juga diwarisi adalah peralatan bekas milik Undian Harapan. "Kecuali untuk menghemat, peralatan tersebut juga sudah mendapat kepercayaan masyarakat," cerita seorang karyawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus