Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Buntut PKS Beri Sinyal Gabung KIM dan Tinggalkan Anies di Pilgub Jakarta

Sekelompok massa berpakaian serba hitam meminta PKS tetap mendukung bakal calon Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.

12 Agustus 2024 | 07.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS memberi sinyal untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan meninggalkan Anies Baswedan di pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta, berbuntut panjang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekelompok massa berpakaian serba hitam menggeruduk Kantor Dewan Pimpinan Pusat DPP PKS di Jakarta Selatan pada Ahad pagi, 11 Agustus 2024. Kedatangan massa yang yang mengatasnamakan warga Jakarta itu meminta PKS tetap mendukung Anies sebagai bakal calon Gubernur Jakarta di Pilgub Jakarta 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pantauan di lokasi, massa tiba di Kantor DPP PKS sejak pukul 10.00. Mereka berasal dari lima kota administrasi Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.

Mereka membawa satu spanduk berukuran besar, yang berisi pesan "PKS jangan tinggalkan kami. Tetap dukung Anies Baswedan Gubernur Jakarta".

Massa yang mendukung Anies ini juga tampak kompak memakai pakaian serba hitam. Koordinator Warga Jakarta, Musa Dadap mengatakan bahwa pakaian serba hitam itu disimbolkan sebagai matinya demokrasi di Jakarta dan Indonesia.

Seruan aspirasi itu dilakukan di depan Kantor DPP PKS. Namun, tak satu pun pengurus atau pimpinan partai datang menemui masyarakat yang berorasi. Petugas keamanan di tempat menyebut, para pengurus dan pimpinan PKS tak berada di kantor lantaran hari libur.

Dalam orasinya, Musa meminta agar PKS untuk tetap konsisten mendukung Anies di Pilgub Jakarta 2024.

"Kami harap Jakarta dipimpin Anies lagi, satu periode saja," ujar Musa.

Menurutnya, Anies telah membuat kehidupan masyarakat ibu kota ini bahagia dan sejahtera. Selain itu, warga Jakarta mengaku berbagai program Anies ketika menjabat Gubernur Jakarta 2017 silam telah membantu masyarakat.

Salah satu warga dari Jakarta Pusat, Pupung juga menyampaikan hal serupa. Dia meminta kepada PKS untuk tetap istiqamah bersama rakyat untuk menjadi partai pendukung Anies. 

"Kekuatan ada di tangan rakyat, PKS harus tetap maju mencalonkan Anies di Pilgub Jakarta," katanya. 

Pupung menyinggung ihwal melesatnya suara PKS ketika Pilpres 2024 lalu. Menurut dia, melonjaknya suara partai berkelir oranye-putih ini berkat figur Anies Baswedan.

Karena itu, ucapnya, warga Jakarta mendesak PKS, serta beberapa partai pendukung lain seperti PKB dan NasDem untuk tetap menjadi penyalur aspirasi masyarakat dengan memajukan Anies di Pilgub Jakarta.

"Kembali lagi, suara dari rakyat Jakarta, oleh rakyat, dan untuk rakyat," katanya.

Sementara itu, pada hari yang sama, Ketua Umum Partai Negoro Faizal Assegaf berharap tiga partai tidak goyah dalam memberikan dukungan kepada Anies di Pilgub Jakarta 2024. Ketiga partai itu adalah NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Pekan depan Insyaallah kami akan melibatkan seluruh kawan-kawan 300 orang lebih dari perwakilan relawan untuk membuat panitia nasional," kata Faizal di Al Jazeerah Signature Restaurant, Jakarta Pusat pada Ahad, 11 Agustus 2024. 

Faizal mengatakan, panitia tersebut bakal berupaya menggalang dukungan untuk menyuarakan melawan upaya penjegalan Anies untuk ikut Pilgub Jakarta.

"Kami bakal buat panitia nasional mengawal Anies dan kami pastikan bersama-sama memiliki hak suara," ujarnya. "Seperti yang diberikan kepada PKB, PKS dan NasDem untuk didaftarkan ke KPUD Jakarta."

Menurut Faizal, upaya penjegalan Anies maju di pilkada, dilakukan secara terstruktur. Selain itu, upaya penjegalan tersebut juga terdapat biang keroknya. 

Sementara Anies pada kesempatan berbeda sebelumnya mengatakan, bakal menghargai apa pun keputusan PKS. Sikap tersebut berlaku baik jika dia menerima atau kehilangan dukungan.

“Saya akan menghormati putusan (PKS) yang akan datang, sebagaimana saya menghormati putusan yang kemarin,” kata Anies di Jakarta International Stadium, Jakarta Utara pada Sabtu, 10 Agustus 2024.

Terkait tenggat waktu, Anies ogah berbantahan soal tersebut. "Saya enggak mau berbantah," ucap dia.

Anies berujar pemasangan dirinya dengan Sohibul Iman adalah bagian dari proses politik. “Begini, semua partai sedang dalam proses. Kita hormati prosesnya,” ucap Anies.

Sebelumnya, Juru Bicara PKS Muhammad Kholid telah memberi sinyal bahwa partainya akan mencabut dukungan untuk Anies maju di Pilgub Jakarta. Kholid mengatakan, duet Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta sudah kedaluwarsa, mengingat SK mengusung pasangan ini hanya berlaku pada 25 Juni sampai 4 Agustus 2024.

"Sampai 4 Agustus ada 22 kursi yang belum terpenuhi. Bahwa kami DPP PKS memiliki pilihan opsi-opsi lainnya," kata Kholid pada 4 Agustus 2024 lalu.

Opsi lain yang dimaksud adalah membangun komunikasi dengan partai di KIM untuk mengusung kembali calon di Pilkada Jakarta, opsi ini telah masuk dalam pembahasan musyawarah Majelis Syura ke-11 PKS.

DESTY LUTHFIANI | SULTAN ABDURRAHMAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus