Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Deklarasi Anies Baswedan Presiden 2024 Ricuh Karena Ada Bendera Mirip HTI

Peserta deklarasi Anies Baswedan sempat ribut soal atribut bendera mirip dengan simbol HTI.

8 Juni 2022 | 11.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Acara deklarasi dukungan terhadap Anies Baswedan untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh kelompok Majelis Sang Presiden diwarnai kericuhan. Kericuhan itu dipicu peserta acara akibat adanya pemasangan bendara lafaz tauhid yang mirip dengan bendera organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) disamping bendera merah putih di panggung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kericuhan itu terjadi saat acara di Hotel Bidakara itu akan dimulai. Saat MC memulai acara, seorang peserta bernama Eka Jaya maju ke tengah ruangan. Pria yang mengenakan baju puth dengan bertuliskan "Pejabat: Pengacara dan Jawara Bela Umat" itu memprotes adanya pemasangan bendera mirip HTI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau mau mulai, copot dulu," kata Eka di lokasi acara di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 7 Juni 2022.

Sontak, keributan kecil terjadi karena seorang pria lain berbaju batik berusaha membela pemasangan bendera tersebut. Ia tak menjelaskan apakah dirinya yang memasang bendera tersebut. Tapi Ia mengakui kalau dirinya bukan panitia acara, hanya peserta.

"Jangan mendiskreditkan bendera Laillahaillah dengan bendera HTI," kata pria tersebut.

Lantas Eka Jaya dan rekannya yang lain mengatakan kalau dirinya tak mendiskreditkan bendera mirip milik kelompok HTI tersebut. Dia menyatakan hanya menjaga opini publik soal acara ini.

"Kami menjaga citra Pak Anies," kata dia.

Walhasil, dua bendera mirip HTI yang dipasang di atas panggung pun dicopot oleh panitia. Bahkan, MC langsung meminta peserta acara untuk kembali menyanyikan lagu Indonesia Raya sekali lagi, yang sebelumnya sudah dinyanyikan di awal acara.

Di akhir acara, salah satu deklarator yaitu Alif Akbar bin Abdurahman Al Yamani mengklarifikasi keributan tersebut.

"Kalau itu bentuk kecintaan kita satu sama lain, saling mengingatkan, bukan satu hal yang dibesar- besarkan," kata Alif yang mengaku sebagai eks simpatisan Front Pembela Islam (FPI) ini.

Deklarasi dukungan terhadap Anies Baswedan itu dihadiri ratusan orang. Mereka menyatakan mendorong Anies untuk menjadi Presiden Periode 2024-2029. Tampak sejumlah ulama ikut dalam deklarasi tersebut. 

Hingga saat ini Anies Baswedan belum pasti maju pada Pilpres 2024. Pasalnya, dia belum mendapatkan kendaraan politik. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kerap disebut dekat dengan Anies malah menyorongkan kader mereka, Salim Assegaf Al-Jufri sebagai calon presiden mereka. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus