Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta dari jalur independen, Dharma Pongrekun, meminta publik tidak menyamakan proses pencalonan mereka dengan dua bakal calon lainnya di Pilkada Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dharma mengatakan calon independen punya cara yang berbeda karena keterbatasan pendanaan. "Jangan samakan dengan calon yang punya mesin dan logistik. Kami ini lebih digerakkan melalui kerja gotong-royong," kata Dharma saat ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu, 21 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dharma mengakui keterbatasan logistik membuat dirinya jarang tampil di media dan menghimpun relawan seperti yang dilakukan Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno. Kendati demikian, dia mengklaim ada saja relawan yang datang membantu secara sukarela.
"Ini adalah independen. Kami telah menyediakan kendaraan untuk publik dan biarkan publik yang menilai," katanya.
Meskipun terbatas secara logistik dan sumber daya relawan, Dharma mangatakan dirinya siap mengikuti Pilkada hingga selesai. Dia juga tidak ambil pusing ihwal hasil yang akan diperoleh nanti.
"Ini adalah perjuangan untuk rakyat. Dan mungkin ini adalah kesempatan kami yang pertama dan terakhir kali maju di Pilkada," ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Dharma-Kun Wardana sebagai calon independen setelah dinilai memenuhi syarat minimal dukungan.
Pasangan calon ini tercatat berhasil menghimpun 677.468 dukungan warga Jakarta.
Meski diliputi dugaan pencatutan KTP warga Jakarta secara ilegal, KPU tetap meloloskan Dharma-Kun Wardana sebagai caloni ndependen.