Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Digeruduk Massa Karena Dinilai Sesat, Ini Deretan Kontroversi Ponpes Al Zaytun

Ratusan massa dari Forum Indramayu melakukan aksi demo di Ponpes Al Zaytun, Kabupaten Indramayu. Buntut dari sejumlah kontroversi.

17 Juni 2023 | 07.01 WIB

Panji Gumilang Al-Zaytun Dilaporkan ke Polisi
Perbesar
Panji Gumilang Al-Zaytun Dilaporkan ke Polisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan massa dari Forum Indramayu melakukan aksi demo di Pondok Pesantren Al Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Kamis 15 Juni 2023. Dalam aksi tersebut massa menuntut lika hal, salah satunya soal dugaan ajaran sesat di Ponpes Al Zaytun. Massa demo berjanji akan mengerahkan massa lebih besar jika tuntutan mereka tidak diindahkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas apa saja kontroversi Ponpes Al Zaytun ini?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Saf salat wanita dan pria bercampur

Lebaran 2023 lalu lini massa dihebohkan dengan tata cara salat Idul Fitri 1444 Hijriah oleh jemaah ponpes Al Zaytun. Pasalnya, dalam barisan atau saf terlihat jemaah di Ponpes Alzaytun, pria dan wanita bercampur. Dokumentasi itu diunggah akun Instagram @kepanitiaanalzaytun pada 22 April 2023.

Pendiri Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang mengatakan praktik tersebut bermazhab kepada Presiden Pertama RI Sukarno atau Bung Karno. Menurutnya, jemaah perempuan dibebaskan untuk mengambil saf depan di belakang imam salat. Sehingga hal tersebut tergantung kepada mereka salat di barisan mana.

Sementara itu, dikutip dari ANTARA, Sekretaris Eksekutif Said Aqil Sirodj (SAS) Institute Abi Rekso mengimbau masyarakat muslim untuk tak mudah terhasut dengan isu-isu syariat Islam mazhab Bung Karno. Bagi Abi Rekso, kesan kontroversi itu sengaja diciptakan dengan menggunakan pendekatan intelijen politik tertentu.

“Dengan menyatakan bahwa aturan saf salat dicampur mengacu pada mazhab Bung Karno, ini juga keliru, bahkan cenderung sesat,” kata Abi dalam keterangannya, Selasa, 2 Mei 2023.

2. Perempuan jadi khatib salat Jumat

Tak hanya menerapkan aturan perempuan bisa berdampingan dengan lelaki saat salat, dan bahkan terkadang berada di saf depan, Panji mengatakan Ponpesnya akan menampilkan perempuan untuk menjadi khatib pada salat Jumat. Panji bahkan menceritakan percakapan imajinernya dengan Bung Karno terkait aturan itu. Dalam percakapannya, dia mengaku ditegur Bung Karno karena mengambil langkah tersebut.

Panji pun menjawab, “Bung mengatakan agama itu adalah rasional. Siapa yang tidak rasional bukan beragama. Bung ingat bahwa Bung mengucapkan merdeka. Aku tambah merdeka ruh, merdeka pikir,” kata Panji.

3. Praktik azan yang berbeda dan menghadap ke jemaah

Ponpes Al Zaytun kembali menuai sorotan setelah beredarnya video berdurasi kurang dari satu menit yang diunggah oleh akun instagram @say.viideo. Dalam unggahan itu memperlihatkan seorang muazin yang memakai jas lengkap, berdasi biru serta peci laiknya jemaah Ponpes Al Zaytun. Dia mengumandangkan azan salat Jumat lain dari biasanya.

Muazin itu menghadap jemaah bukan ke arah kiblat. Untuk diketahui, azan disunahkan menghadap kiblat. Dalam video tersebut setiap lantunan azan, muazin selalu menggerakkan tangan yang berbeda dari biasanya. Terlihat juga para santri pun mengikuti lantunan azan tersebut dan disertai dengan saf salat yang memiliki jarak antar jemaah.

4. Dituduh terlibat NII

Pada 2011 Ponpes Al-Zaytun dituding bahwa kurikulum yang diajarkan menyimpang dari ajaran Islam. Al-Zaytun juga diduga memiliki keterkaitan dengan pemikiran atau gerakan Negara Islam Indonesia atau NII. Tuduhan ini dibantah oleh Menteri Agama pada saat itu, Suryadharma Ali. Menurut dia kurikulum yang diajarkan Ponpes tersebut tidak keluar dari ajaran Islam.

5. Tebus dosa zina dengan uang

Salah seorang mantan tokoh NII, Ken Setiawan membongkar bagaimana praktik menyimpang yang dilakukan orang-orang dalam Pondok Pesantren Al Zaytun. Melalui podcast di kanal YouTube Herri Pras, Ken membeberkan bahwa di Al Zaytun, dosa bisa ditebus dengan uang.

Secara gamblang ia menuturkan di Ponpes Al Zaytun tidak memperbolehkan santrinya untuk berpacaran dan berzina. Tapi anehnya, itu tidak berlaku bagi mereka yang memiliki uang. Pasalnya, dosa zina bisa ditebus dengan harta mereka.

“Gak boleh pacaran, gak boleh berzina, kalau gak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan,” ujar Ken Setiawan, dikutip Senin, 5 Juni 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus