Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) Din Syamsuddin mengkritik wacana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi rakyat Palestina ke Indonesia dengan dalih pengobatan dan perlindungan sementara. Ia menilai rencana tersebut berisiko memuluskan rencana jahat Israel dan Amerika Serikat untuk mengosongkan wilayah Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saya tidak yakin Presiden Prabowo mau menampung rakyat Gaza/Palestina ke Indonesia dengan alasan evakuasi sementara untuk pengobatan,” kata Din Syamsuddin dalam keterangan resminya, Sabtu, 12 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia mengingatkan skema evakuasi yang ditawarkan mirip dengan strategi lama Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Strategi itu dinilainya sebagai 'akal bulus' untuk mengusir rakyat Palestina dari tanah kelahirannya.
Menurut Din, relokasi penduduk dari Gaza, sekalipun bersifat sementara akan membuka ruang lebih luas bagi penjajahan Israel. “Jika Presiden Prabowo meneruskan rencana tersebut, maka itu sama saja memuluskan rencana jahat Trump dan Netanyahu menguasai Gaza/Palestina,” ujarnya.
Din menyebut keluarga-keluarga Palestina selama ini menolak dipindahkan dari tanah kelahiran mereka, bahkan enggan anak-anak yatim piatu dibawa ke luar negeri. Ia mengingatkan bahwa solidaritas internasional untuk Palestina seharusnya tidak dilakukan dengan cara merenggut hak mereka untuk tinggal di tanahnya sendiri.
Sebagai alternatif, Din mendorong agar Indonesia mengirim tim medis dalam skala besar serta membangun kembali Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang dihancurkan oleh serangan militer Israel. “Itu tentu bisa terlaksana dengan pengawalan TNI. Apakah Presiden Prabowo memiliki cukup patriotisme untuk itu? Jawabannya sementara saya yakini positif,” kata mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.
Presiden Prabowo Subianto menyatakan ingin mengevakuasi seribu warga Gaza, Palestina ke Indonesia. Dia bertolak ke lima negara di Timur Tengah yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania untuk meminta dukungan.
Prabowo menegaskan Indonesia akan menjalankan rencananya itu jika mendapatkan lampu hijau dari seluruh pihak, termasuk negara-negara yang saat ini aktif membantu rakyat Palestina di Gaza. “Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal," kata Presiden Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu dini hari, 9 April 2025. "Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut.”
Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.