Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Markas Pusat Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengonfirmasi penambahan pasukan dari wilayah Meepago, Pegunungan Tengah, Papua Tengah yang kini bergabung dengan pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Papua Tengah untuk berperang melawan pasukan militer Indonesia. Laporan resmi yang diterima dari Komandan Operasi TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Mayor Hosea Satu Boma, mengungkapkan kesiapan pasukan untuk melakukan pertempuran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hosea mengatakan menurut laporan, pasukan TPNPB kini berada di pusat kota Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. "Kami siap melakukan pertempuran bersama-sama dengan pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya di medan perang di Intan Jaya," kata Mayor Hosea Satu Boma dalam pernyataan resminya, dikutip Sabtu, 12 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia menyebut penambahan pasukan setelah serangan bom yang disebutnya dilakukan militer Indonesia terhadap pemukiman warga sipil pada 7 hingga 9 April 2025 lalu. Namun pernyataan tersebut dibantah Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi. "Tidak ada, mereka biasanya yang (justru) intimidasi masyarakat," ujar Kristomei saat dikonfirmasi, Sabtu, 12 April 2025.
Lebih lanjut, Hosea meminta warga di Intan Jaya untuk menghentikan aktivitas mereka sejenak. "Sniper kami telah siaga dan eksekusi siap dilakukan. Maka, sekali lagi, warga sipil segera hentikan aktivitasnya sebelum serangan terjadi terhadap pos-pos militer Indonesia dan sasaran terhadap aparat militernya di Intan Jaya," ujarnya.
Pasukan TPNPB dilaporkan telah berada di sepanjang wilayah pusat kota Sugapa hingga Hitadipa. Selain itu, pasukan tambahan dari seluruh wilayah Meepago, yang dipimpin oleh Komandan Operasi TPNPB Kodap XI Kegepa Nipouda Paniai, Hosea Satu Boma, sudah memasuki wilayah konflik bersama pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya.
Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, mengatakan pasukannya hanya bersiaga. Mereka hanya akan melakukan penyerangan jika ada penurunan pasukan yang masuk ke wilayah-wilayah yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai zona perang. "Hanya bersiaga. Jika ada tentara atau polisi masuk wilayah operasi, mereka siap lawan," ujar Sebby, 11 April 2025.
Sebelumnya dalam kurun waktu 6-9 April 2025, TPNPB OPM telah mengeksekusi mati 17 pendulang emas ilegal di wilayah Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan. Sebby mengklaim, belasan orang yang diserang kelompoknya itu bagian dari tentara Indonesia, yang juga menyamar sebagai pendulang emas.
Soal penambahan pasukan TPNPB di wilayah Intan Jaya, Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, tidak ada antisipasi dari TNI. "Kegiatan seperti biasa saja, tidak ada penambahan pasukan," tuturnya.
Vedro Imanuel Girsang berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Amnesty Internasional: Dialog Jadi Solusi Akhiri Konflik Papua