Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih menyimpan harapan di tengah tren elektabilitasnya yang menurun. Dia mengatakan hasil survei Indo Barometer yang dirilis beberapa hari lalu menyimpan peluang kemenangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hasil survey Indo Barometer itu, 70 persen memutuskan baru beberapa pekan sebelum pencoblosan," kata Ridwan Kamil di Bandung, Senin, 23 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan, survey Indo Barometer baru memotret 25 persen pemilih yang sudah menentukan pilihannya. Sisanya akan memutuskan bertahap sejak beberapa pekan hingga hari-H pencoblosan. "Jadi yang memutuskan sekarang itu hanya 25 persen," kata dia.
Ridwan Kamil menambahkan, tren penurunan elektabilitas bersama Uu Ruzhanul Ulum sebagai hal yang wajar. Potensi elektabilitas masih naik-turun. "Makanya di survey itu yang belum menentukan pilihan masih tinggi," kata dia.
Survei Indo Barometer menunjukkan tren elektabilitas Ridwan-Uu menurun bila dibandingkan perolehan pada Januari 2018. "Terlihat menurun 8,1 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari di Jakarta, Kamis, 19 April 2018.
Pada survei Januari 2018, pasangan Ridwan-Uu meraup elektabilitas 44,8 persen. Namun, pada Maret 2018 angkanya merosot menjadi 36,7 persen.
Berbeda dengan tren Ridwan-Uu, tren elektabilitas pasangan lainnya justru menguat. Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi meningkat 3,4 persen. Elektabilitas pasangan ini mencapai 31,3 persen; dari sebelumnya 27,9 persen pada Januari 2018.
Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu juga mengalami kenaikan 4,5 persen dari 0,9 persen pada Januari 2018 menjadi 5,4 persen pada Maret 2018. Begitu pula dengan elektabilitas pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan yang juga naik 2,4 persen dari 1 persen pada Januari 2018 menjadi 3,4 persen pada Maret 2018.