Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Fakta-fakta Jusuf Hamka Berpeluang Dampingi Kaesang di Pilgub Jakarta, Langkah Kuda Golkar?

Jusuf Hamka mengaku baru mengetahui disiapkan Golkar untuk calon pendamping Kaesang Pangarep di Pilgub Jakarta.

13 Juli 2024 | 09.53 WIB

Airlangga Sodorkan Jusuf Hamka, Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta
Perbesar
Airlangga Sodorkan Jusuf Hamka, Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan Golkar menyiapkan Jusuf Hamka sebagai calon wakil Kaesang Pangarep, jika berminat maju di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Seandainya beliau memilih Jakarta saya siapkan kader Partai Golkar yang sudah memalang melintang di infrastruktur yaitu Babah Alun (Jusuf Hamka),” kata Airlangga di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar, Jakarta Barat, Kamis, 11 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Airlangga, pria yang biasa dipanggil Babah Alun itu bisa membantu Kaesang mengentaskan kemacetan di Jakarta. Ini lantaran Jusuf telah mempunyai pengalaman malang melintang dalam pembangunan infrastruktur jalan. Namun, dirinya mengatakan masih ada waktu sampai 23 Agustus 2024, untuk memutuskan siapa yang akan dicalonkan di Jakarta. Partainya, ucap Airlangga, masih melakukan evaluasi berkaitan dengan Pilkada Jakarta. 

PKS sambut baik ide Golkar usung Jusuf Hamka

Koordinator Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri menyambut positif gagasan tersebut. Adapun PKS telah mengusung mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Mantan Presiden PKS Sohibul Iman.

"Bagus itu Kaesang-Hamka. Bakalan seru nanti kalau lawan Anies-Sohibul Iman," kata Ahmad dalam pesan tertulisnya kepada Tempo melalui aplikasi WhatsApp, Jumat, 12 Juli 2024.

Lebih lanjut, Ahmad mengatakan bahwa PKS tak gentar maupun menganggap remeh soal rivalitas di Pilgub Jakarta mendatang. Dia menilai semua pesaing Anies-Sohibul berpotensi menjadi awan yang berat.

"Semua saingan kita anggap berat. Soalnya mereka pasti sudah berhitung dan siapkan strategi menangnya," tuturnya.

Saat ditanya soal strategi khusus melawan Kaesang-Hamka, Ahmad irit berkomentar. "Strategi PKS tidak akan diumbar ke media. Nanti ketahuan dong kalau kami bocorin," ucapnya.

Berkenaan dengan itu, juru bicara PKS lainnya, M. Kholid, mengucapkan selamat kepada PSI dan Golkar. Menurut dia, perpaduan Kaesang-Hamka bisa membuka alternatif baru selain Anies-Sohibul.  "Semakin banyak poros semakin baik, sehingga warga DKI banyak pilihan," ujar Kholid. 

Jusuf Hamka baru tahu dirinya diusung Golkar

Jusuf Hamka mengaku baru mengetahui disiapkan Golkar untuk calon pendamping Kaesang Pangarep di Pilgub Jakarta. Jusuf Hamka mengatakan dia tidak mengetahui namanya dibahas dalam pertemuan antara Ketua Umum Golkar dan Partai Solidaritas Indonesia yang berlangsung di Kantor Dewan Pimpinan Golkar di Jakarta Barat, Kamis, 11 Juli 2024.

"Saya cuma bisa bilang innalillahi wainailaihi rojiun," kata Jusuf Hamka saat ditanya awak media apakah siap jika diajukan. Jusuf Hamka mengaku memang sudah lama menjadi kader Golkar. Ia telah menjadi kader partai berlambang pohon beringin itu sejak 1969. 

Rekam jejak Jusuf Hamka si bos jalan tol

Sebelumnya, Jusuf Hamka atau akrab disapa Babah Alun diketahui lahir di Samarinda pada 5 Desember 1957. Ia memiliki nama asli Joseph Alun dan menjadi pengusaha sukses di bidang pembangunan jalan bebas hambatan (tol).

Jusuf Hamka mendapat julukan bos jalan tol karena kepemilikannya terhadap sejumlah ruas tol di Indonesia di antaranya, Tol Cawang-Tanjung Priok atau Tol Ir. Wiyoto Wiyono yang menerapkan sistem layang dengan teknik Sosrobahu. Ada pula Tol Soreang-Pasirkoja, Tol Depok-Antasari (Andara), dan Tol Waru-Juanda.

Jusuf Hamka bercerita bahwa ia pernah menjadi seorang jawara yang sering bertarung di wilayah Pasar Baru, Jakarta Pusat. "Saya pernah jadi jawara, dulunya saya tukang ‘gelut’ di Pasar Baru," kata Jusuf mengenang masa lalunya.

Ketika menjadi mualaf, ia dituntun oleh Ulama Besar Indonesia, Profesor Buya Hamka. Saat ini, Jusuf telah menjadi seorang pengusaha sukses di bidang infrastruktur dan membangun sejumlah jalan tol di Jakarta, Depok, dan Bogor. Ia juga senang mendirikan masjid dan memiliki impian untuk membangun 1.000 masjid di Indonesia.

Jusuf Hamka pernah menjadi pedagang asongan saat berusia 10 tahun. Kendati demikian, ia sempat mengenyam pendidikan di beberapa perguruan tinggi walaupun tidak sampai tamat.

Beberapa kampus yang pernah dicicipinya, antara lain Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (1974), Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti (1974), Administrasi Bisnis di Columbia College (1977), dan jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jayabaya (1980).

Sejak 1986, ia mulai mengawali kariernya dengan bekerja di perusahaan bidang konstruksi jalanan sebagai sopir. Ia juga pernah mendirikan usaha pabrik kayu lapis di Samarinda, tetapi berhenti beroperasi lantaran tidak membayar dana reboisasi.

Sebelum menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), ia memiliki kedekatan dengan pemegang saham perusahaan itu. Ia lebih memilih untuk menerapkan gaya kepemimpinan kharismatik dan demokratis, dibandingkan otoriter.

HATTA MUARABAGJA | EKA YUDHA SAPUTRA | MELYNDA DWI PUSPITA | PUTRI SAFIRA PITALOKA | SAVERO ARISTIA WIENANTO
Pilihan editor: PDIP Nilai Ide Golkar Pasangkan Jusuf Hamka dengan Kaesang Sekadar Cek Ombak

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus