Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Respons Jusuf Hamka soal Peluang Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta

Jusuf Hamka menganalogikan dirinya sebagai kunci Inggris.

1 Agustus 2024 | 15.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pebisnis sekaligus politikus Partai Golkar Jusuf Hamka alias Babah Alun merespons soal peluang berduet dengan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta. Dia menyerahkan segala kemungkinan itu kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya tergantung partai. Saya kan orangnya enggak geer," kata Hamka saat menggelar blusukan di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hamka menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan instruksi oleh Partai Golkar untuk calon gubernur atau calon wakil gubernur. Namun, dia mengakui bahwa hingga saat ini belum ada kesepakatan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mengusungnya. 

"Lillahi ta'ala aja deh bagaimana langit yang bawa, terima aja," ujarnya. 

Dia mengaku tak mempermasalahkan jika dirinya dipasangkan dengan Anies selama mendapatkan dukungan dari partainya. Dia menganalogikan dirinya sebagai kunci Inggris yang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai macam bentuk mur. 

"Pokoknya terserah partai. Saya ikut bae. Saya kunci Inggris. Mau lima inci, dua inci? Bisa," tuturnya. 

Sebelumnya, Anies Baswedan merespons soal kemunculan Jusuf Hamka diusulkan Partai Golkar dalam Pilkada Jakarta. Anies mengaku sudah berkomunikasi dengan Hamka melalui aplikasi WhatsApp mengenai hal itu. 

"Pak Jusuf Hamka atau Babah Alun itu adalah teman lama," kata Anies usai menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, pada Rabu, 31 Juli 2024.

Anies mengatakan bahwa saat dirinya masih menjadi Gubernur Jakarta, Hamka merupakan sosok yang kerap bekerja sama dengan dirinya. Dia mengatakan bahwa berbagai peluang dalam Pilkada Jakarta bersama Hamka bisa saja terjadi. 

"Jadi, biarkan komunikasinya mengalir terus, natural saja. Nanti pada waktunya baru kita lihat, mana yang pas untuk mengusung bersama-sama," tuturnya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus