Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Gembrot tapi Lincah

Yudhoyono penentu utama kepengurusan Partai Demokrat. Semua kepentingan diakomodasi.

31 Mei 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MARZUKI Alie menemui Susilo Bambang Yudhoyono sesaat sebelum putaran kedua pemungutan suara pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat, Ahad dua pekan lalu, digelar. Kepada Marzuki, Ketua Dewan Pembina itu menyilakan terus bersaing dengan Anas Urbaningrum. Jika Marzuki kalah, Yudhoyono berjanji memasukkannya ke pos wakil ketua umum.

Marzuki Alie menyatakan bersedia . ”Saya siap ditempatkan di mana pun,” katanya, Jumat pekan lalu. Pada putaran kedua, Ketua Dewan Perwa kil an Rakyat itu dikalahkan Anas.

Andi Alifian Mallarangeng, kandidat yang tersingkir di putaran pertama, juga menemui sang Ketua Dewan Pembina. Yudhoyono menghargai pencalon an Andi dan kemudian berpesan agar mantan juru bicara kepresidenan itu tidak larut dalam kekecewaan. Tak lupa, Yudhoyono menyorongkan posisi sekre taris dewan pembina. Andi Mallara ngeng pun menyatakan siap menduduki jabatan itu. ”Saya akan membantu Pak SBY,” katanya.

Meski Anas Urbaningrum terpilih menjadi ketua umum dalam kongres di Bandung, penyusunan kepengurus an partai itu memang sangat bergantung pada Yudhoyono. Itu sebabnya, ra pat tim formatur baru dilakukan per tengah an pekan ini, menunggu Yudhoyono kembali dari Oslo, Norwegia, untuk sebuah kunjungan kenegaraan.

Pengurus pusat harus terbentuk empat pekan setelah terpilihnya ketua umum, pertengahan Juni. ”Masih punya waktu longgar,” kata Anas ketika berkunjung ke kantor redaksi Tempo, Rabu pekan lalu.

Formatur terdiri dari sembilan orang, dengan Ketua Dewan Pembina Yudhoyono sebagai ketua. Anas masuk menjadi anggota, bersama ketua umum periode 2005-2010, Hadi Utomo. Edhie Baskoro, putra kedua Yudhoyono, yang menjadi ketua panitia pengarah kong res, juga terlibat. Lima formatur lain berasal dari daerah, mewakili wilayah. Ketua Partai Demokrat Jawa Barat Iwan Sulanjana, yang dianggap bekerja baik menyelenggarakan kongres, pun mendapat kursi formatur. Wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara diwakili Isran Noor, Ketua Demokrat Kalimantan Timur.

Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua diwakili Ketua Demokrat Sulawesi Tengah Ahmad Yahya. Daerah Sumatera, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan diper cayakan pada Ketua Demokrat Sumatera Selatan, Ahmad Jauhari. Adapun wakil untuk wilayah Jawa: Ketua Demokrat Jawa Tengah Sukawi Sutarip.

Mereka akan menyusun pengurus dengan struktur baru partai. Dalam kepengurusan baru ini ada lembaga majelis tinggi, yang memiliki kewenangan besar. Majelis kelak akan menentukan calon presiden dan wakil presiden pada 2014, juga memutuskan calon gubernur dan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari partai itu.

Di luar struktur pengurus harian, ada badan kehormatan dan komisi peng awas atau semacam inspektorat jenderal. Dewan pembina nanti akan berisi sembilan orang. Di dewan pimpinan pusat, ada dua wakil ketua umum, se kretaris jenderal, bendahara umum, dan delapan divisi yang menjalankan kerja program dan teknis partai. Masih di dewan pimpinan pusat, dibentuk departemen mirip kementerian di pemerintahan. Menurut Anas, struktur ini, ”Bukan gembrot, tapi gemuk sehat dan lincah,” kata mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam ini.

Sebagai ketua dewan pembina, Yudhoyono akan merangkap ketua majelis tinggi. Anggota majelis ini sembilan orang: tiga orang dari dewan pembina (ketua, wakil ketua, dan sekretaris) dan enam dari dewan pimpinan pusat (ketua umum, dua wakil ketua umum, sekretaris jenderal, dan bendahara umum). Satu lagi anggota majelis tinggi adalah direk tur eksekutif yang menjalankan kantor sehari-hari.

Menurut Yahya Secawirya, yang dalam kepengurusan sebelumnya menjadi ketua badan pemenangan pemilu, dewan pembina akan menampung enam menteri dari Partai Demokrat. Dalam lembaga ini pula Hadi Utomo akan bergabung. Begitu juga dengan Ahmad Mubarok, yang menduduki posisi wakil ketua umum pada kepengurusan sebelumnya. Ia memimpin ketua tim pemenangan Anas dalam kongres. ”Saya tak kepingin, tapi teman-teman mendorong,” katanya.

Menurut Mubarok, komposisi dewan pembina masih menunggu ketua tim formatur bekerja. Menurut dia, peng isian kepengurusan merupakan hak prerogatif Yudhoyono sebagai ketua dewan pembina.

Sejumlah nama di luar partai masuk daftar calon pengurus. Mereka antara lain mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal Purnawirawan Erwin Sudjono. Kakak ipar Yudhoyono itu disiapkan buat mengisi salah satu posisi di pengurus pusat. Dari keluarga besar Cikeas lainnya akan masuk Agus Hermanto, adik kandung Hadi Utomo. ”Mereka punya kans besar masuk,” kata Yahya Sacawirya.

Djoko Suyanto, mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia yang kini Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, juga disiapkan. Dia wakil ketua tim kampanye nasional Yudhoyono-Boediono dalam pemilihan presiden tahun lalu. Begitu juga Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. Dua pensiunan perwira tinggi ini belum resmi masuk Demokrat meski aktif dalam tim pemenangan pemilihan presiden. ”Sangat mungkin mereka masuk,” kata Yahya.

Edhie Baskoro, kata Anas, akan mendapat tempat terhormat. Tim Anas me nawari Ibas, panggilan putra kedua Yudhoyono itu, posisi sekretaris jenderal. Dalam periode lalu, Ibas menjabat wakil sekretaris jenderal. Anas menyatakan akan membicarakan pos penting itu dengan Yudhoyono, Ibas, dan tim formatur lain. ”Pikiran, gagasan, dan aspirasi agar Mas Ibas menjadi sekretaris jenderal sangat nyata,” kata Anas.

Ahmad Mubarok termasuk yang mendorong agar Ibas masuk posisi penting dalam menggerakkan roda organisasi partai itu. Alasannya, Ibas kian matang berpolitik, terutama dalam dua-tiga bu lan terakhir. Menjadi tim sukses Andi Mallarangeng belakangan justru men jadi sasaran caci-maki diam-diam peng urus daerah menurut Mubarok, justru membuat Ibas tambah matang.

Namun sejumlah sumber di Demokrat mengungkapkan, Yudhoyono belum meng hendaki Ibas duduk di kursi sekre taris jenderal. Yudhoyono ingin Ibas tetap menjadi wakil sekretaris jenderal. Pilihan lainnya, Ibas sebagai ketua bidang sesuai dengan ilmu kuliah nya di Curtin University Australia pada jurusan keuangan dan e-commerce.

Isyarat inilah yang menjadikan se kre taris jenderal jadi rebutan. Sumber Tempo mengatakan, kubu Andi Malla rangeng menyodorkan Yahya Secawirya. Ini merupakan balas jasa buat Yah ya. Ia bermanuver sehari sebelum kongres menyatakan keluar dari tim pemenang an Anas dan bergabung ke Andi. Yahya pun menyatakan, ”Siap berada di posisi mana pun.”

Kubu Marzuki Alie juga punya jago, Achsanul Qosasi, anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat. Marzuki bilang, peluang Achsanul terbuka karena sudah berikrar dengan Anas. ”Sebelum pemilihan kami sudah ada komitmen,” katanya. Anas tak spesifik menyebut nama-nama dan calon posisinya. Tapi ia berjanji semua kelompok akan dirangkul, termasuk kubu Marzuki.

Sumber lain mengatakan, untuk posisi sekretaris jenderal, kubu Anas ingin mempertahankan Amir Syamsuddin. Dalam kepengurusan sebelumnya, pengacara ini mengisi kursi sekretaris jenderal yang ditinggalkan Marzuki untuk menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.

Kubu Anas menilai kerja Amir bagus. Amir pun tak keberatan untuk tetap pada posisi itu. ”Meski demisioner, saya masih menyampaikan laporan-laporan dari daerah ke Pak Anas,” kata Amir. Toh, Anas tetap menyatakan tak ingin mendahului rapat tim formatur. Katanya, ”Kami masih menunggu Pak SBY.”

Sunudyantoro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus