Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu Mustasyar PBNU Habib Luthfi Bin Yahya dari Pekalongan, Jawa Tengah, memutuskan untuk keluar dari jabatannya. Hal ini dikonfirmasi oleh salah satu murid Habib Yahya, Miftah Maulana Habiburahman alias Gus Miftah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya dapat informasi itu dari asisten Abah Lutfi, Ustadz Samlawi. Dan saya konfirmasi kebenarannya bahwa itu valid," kata Gus Miftah saat dikonfirmasi, Sabtu, 15 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Gus Miftah, alasan utama mundurnya Habib Luthfi adalah karena ia ingin fokus pada jabatannya yang lain, yakni Rais Aam di Jam'iyyah Ahlith Thariqah aI-Muktabarah an-Nahdliyah (JATMAN).
"Saya sebagai penderek beliau, sebagai santri beliau, sebagai anak beliau, mendukung apapun langkah dari guru kami, Maulana Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan," kata Gus Miftah.
Karena ini adalah keputusan Habib Luthfi langsung, Gus Miftah pun meyakini keputusan tersebut adalah yang terbaik.
Nama Habib Luthfi mengisi daftar nama Mustasyar NU di era kepengurusan baru PBNU di bawah kepemimpinan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. Di periode kedua kepengurusan Ketua PBNU sebelumnya, Said Aqil Siradj, Habib Luthfi sendiri telah masuk jajaran Mustasyar bersama nama-nama lain seperti Maemun Zubair hingga Dimyati Rais.
Baca: Pengamat Sebut PBNU Tak Bisa Lepas dari Politik Praktis