Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Hari Bakti Dokter, IDI Minta Dokter tidak Jadi Objek Politisasi

Menurut IDI, dokter selalu berada di tengah-tengah rakyat dalam pembangunan bangsa terutama di masa pandemi virus corona saat ini.

20 Mei 2020 | 11.57 WIB

Dokter dan tenaga medis memastikan kenyamanan dan keamanan Alat Pelindung Diri (APD) sebelum memasuki ruang isolasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Jakarta, Jumat 15 Mei 2020. Dokter dan tenaga medis harus dipastikan keamanan APD, mulai dari memakai hingga melepas melalui prosedur yang ketat untuk menghindari tertular virus Covid-19, selain itu petugas medis juga memerlukan usaha yang besar karena harus menahan panas hingga buang air kecil selama kurang lebih 8 jam lamanya. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Dokter dan tenaga medis memastikan kenyamanan dan keamanan Alat Pelindung Diri (APD) sebelum memasuki ruang isolasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Jakarta, Jumat 15 Mei 2020. Dokter dan tenaga medis harus dipastikan keamanan APD, mulai dari memakai hingga melepas melalui prosedur yang ketat untuk menghindari tertular virus Covid-19, selain itu petugas medis juga memerlukan usaha yang besar karena harus menahan panas hingga buang air kecil selama kurang lebih 8 jam lamanya. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Adib Khumaidi, mengatakan wabah Covid-19 ini semakin mempertegas posisi dokter di Indonesia dan di seluruh dunia. Dokter bersama tenaga kesehatan menjadi pilar utama, garda terdepan, dan sekaligus benteng terakhir dalam penanganan Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) tiap 20 Mei, IDI meminta para dokter memainkan peran sentral dalam strategi penanganan Covid-19. "Bukan hanya menjadi objek dalam politisasi kesehatan," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 20 Mei 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adib menjelaskan dokter bersama seluruh pemangku kebijakan di bidang kesehatan, pemerintah, dan masyarakat harus menyehatkan dan membangun bangsa sebagai upaya terbaik dalam penanganan Covid-19. Penyakit yang tidak mengenal batas kewilayahan serta ancaman dan dampaknya pada semua aspek membutuhkan pendekatan multisektoral.

"Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja dan sektor kesehatan tapi perlu juga melibatkan sektor nonkesehatan (kesehatan hewan, pertahanan/TNI, keuangan, swasta, LSM) serta menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan di semua level," tuturnya.

Menurut Adib, dokter selalu berada di tengah-tengah rakyat dalam pembangunan bangsa terutama di masa pandemi virus corona saat ini. Dokter Indonesia telah membuktikan dirinya mempunyai kompetensi profesional dan kemandirian intelektual dalam menangani Covid-19.

"Dalam pandemi Covid-19 ini dokter Indonesia tidak hanya menjadi agent of treatment tapi juga harus menularkan nilai profesi dan kecendikiawanannya sehingga membuatnya menjadikan agent of mental-social change dan agent of development dalam membantu Negara membuat strategi intervensi penangan pandemi Covid-19 ini," ucap dia.

Ia mengajak seluruh koleganya untuk memainkan empat peran dokter, yaitu: agent of treatment, agent of change, agent of development, dan agent of defense. Dokter harus berperan menciptakan manusia Indonesia yang sehat, sejahtera, dan produktif. Dokter perlu meningkatkan kemampuan diri serta turut memberikan edukasi pada masyarakat.

Selain itu, dokter diminta terus berkarya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Terakhir, kata Adib, bersama-sama komponen bangsa lainnya dokter harus berperan menjaga ketahanan nasional untuk mewujudkan kedaulatan bangsa khususnya dalam hal Global Health Security.

 

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus