Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Demokrasi Indonesia Makin Merosot

Indeks demokrasi menurun selama pemerintahan Jokowi hingga Rektor UI tak membatalkan disertasi Bahlil Lahadalia.

9 Maret 2025 | 08.30 WIB

Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya usai menyampaikan pidato kemenangan dari pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, 14 Februari 2024. Antara/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya usai menyampaikan pidato kemenangan dari pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, 14 Februari 2024. Antara/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Nilai demokrasi paling rendah pada masa Jokowi.

  • Rektor UI tidak membatalkan disertasi Bahlil Lahadalia. Kenapa?

  • Bagi jabatan untuk kader PSI.

INDEKS Persepsi Demokrasi Indonesia 2024 menurun dibanding pada 2023, yakni dari posisi ke-56 menjadi peringkat ke-59. The Economist Intelligence Unit (EIU), lembaga riset dan analisis yang berpusat di London, Inggris, menunjukkan indeks demokrasi di Indonesia pada 2024 sebesar 6,44. Skor itu membuat Indonesia masuk kategori negara demokrasi cacat atau flawed democracy.

Nilai itu lebih rendah dibanding pada 2023 sebesar 6,53. Indeks tersebut juga jauh lebih buruk dibanding sepuluh tahun lalu. Sebelum Joko Widodo berkuasa, Indeks Persepsi Demokrasi Indonesia 2014 sebesar 6,95.

Fokus utama penilaian EIU terhadap kondisi demokrasi di Indonesia adalah pemilihan presiden, anggota legislatif, dan kepala daerah. EIU juga menyoroti tren politik dinasti di Indonesia, seperti kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. “Yang diam-diam didukung oleh mantan presiden Joko Widodo,” seperti tertulis di dokumen EIU, Rabu, 5 Maret 2025.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Hussein Abri Dongoran

Hussein Abri Dongoran

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, lulusan Universitas Pasundan, Bandung, ini banyak meliput isu politik dan keamanan. Reportasenya ke kamp pengungsian dan tahanan ISIS di Irak dan Suriah pada 2019 dimuat sebagai laporan utama majalah Tempo bertajuk Para Pengejar Mimpi ISIS.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus