Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Ini Bentuk Penelitian Iktiologi yang Bawa Dosen Unair Masuk Jajaran World's Top 2% Scientists

Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Unair. Veryl Hasan, masuk daftar World's Top 2% Scientist 2024 versi Stanford University dan Elsevier.

30 September 2024 | 08.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah nelayan menarik Jaring Tarik Berkantong (JTK) di bibir pantai Pangandaran, Jawa Barat, 14 Agustus 2024. Produksi perikanan tangkap yang ditargetkan bisa mencapai 9,45 juta ton dengan nilai Rp 209,8 triliun pada tahun ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus bekerja keras meningkatkan produksi perikanan tangkap Indonesia. Upaya peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan Pembagian alat tangkap ramah lingkungan, Pembagian bantuan kapal penangkap ikan dan angkut, Pelatihan bimbingan teknis kepada nelayan, Penataan perizinan usaha perikanan, Bangun tempat pelelangan Ikan modern, dan memberantas praktik illegal fishing. TEMPO/Fardi Bestari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (Unair), Veryl Hasan, ikut mengisi daftar World’s Top 2% Scientist 2024 pada kategori Agriculture, Fisheries, and Forestry. Dia mengangkat penelitian ihwal iktiologi, ilmu yang mempelajari taksonomi, lingkungan, maupun biologi ikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tidak hanya itu, konservasi perikanan dan kelautan turut menjadi cakupan penelitian," kata Veryl melalui keterangan tertulis, Senin, 30 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemeringkatan bergengsi yang dirilis oleh Stanford University, kemudian dipublikasikan oleh Elsevier, berisi nama peneliti yang paling aktif melakukan riset dan publikasi karya ilmiah. Karya World’s Top 2% Scientist juga harus inovatif, berkelanjutan, serta berpengaruh signifikan dalam komunitas ilmiah global. Berdasarkan data terbaru Stanford dan Elsevier, terdapat 150 ilmuwan asal Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut

Menurut Veryl, Indonesia masih menyimpan potensi besar dan strategis dalam sektor perikanan, sehingga pengelolaannya harus didukung oleh tenaga profesional. “Unair yang memiliki fakultas perikanan memegang peran yang strategis,” kata dia.

Veryl mengklaim kampus tempat kerjanya itu mendukung berbagai jenis penelitian. Dukungan itu direalisasikan melalui Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI).

Dia menilai Unair memiliki iklim yang baik untuk penelitian, bagi peneliti pemula maupun yang sudah ahli. “Unair punya segmennya sendiri.”

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus