BERIKUT ini wawancara Yusril Djalinus dari TEMPO dengan Prof
Doddy Tisnaamijaya, Dirjen Perguruan Tinggi Dep. P & K.
Apakah pembebas tugasan Iskandar Alisyahbana sebagai rektor ITB,
semata-mata karena dianggap tak mampu mengatasi keadaan
setempat?
Bukan karena itu saja. Keadaan di ITB itu kan tumbuh dari proses
yang panjang. Ibarat seorang manajer, Iskandar Alisyahbana sudah
tidak berhasil. Keberhasilan seorang rektor sangat ditentukan
oleh keadaan dan faktor keberuntungan. Pak Iskandar termasuk
yang tidak beruntung. Karena sekarang ini ternyata keadaannya
sangat istimewa, dan mahasiswa-mahasiswa ITB-nya juga istimewa.
Keberhasilan seorang rektor biasanya kelihatan bila dia mampu
melewati satu periode jabatan. Pak Iskandar hanya menjabat satu
tahun lebih sedikit. Dan seorang rektor harus mendapat dukungan
paling sedikit dari pihak Senat Guru Besar, mahasiswa dan
pemerintah.
Apakah Rektorium yang memimpin ITB sekarang bisa berhasil
mengatasi eadaan? Saya harapkan begitu. Sebab ITB memerlukan
tenaga baru sehingga keadaan bisa diharapkan berubah.
Bagaimana kalau ada aksi mogok yang jalan terus, apakah ITB akan
ditutup atau Rektorium akan- diganti lagi?
Kalau hanya mogok tanpa menghalangi kegiatan akademis, kia akan
biarkan. Misalnya seratus, duaratus orang mau mogok kuliah,
terserah. Tapi mereka nanti akan terkena sanksi akademis. Tapi
kejadian kemarin itu soalnya lain. Karena sifatnya sudah
menghalang-halangi mereka yang akan kuliah. Bagaimana caranya?
Yah, menakut-nakuti calon mahasiswa baru. Bawa buku tidak boleh.
Yang mau mendaftar dihalang-halangi. Jadi ada intimidasilah,
sekalipun belum dikatakan teror. Jadi, anak-anak itu banyak yang
takut.
Berapa kerugian ITB bila terjadi pemogokan?
Kalau melihat yang pernah terjadi di Berkeley, pemogokan yang
berlangsung sampai satu semester di sana, dianggap setback
(kemunduran) selama 11 tahun. Saya juga kurang mengerti
bagaimana mereka menghitungnya. Tapi kalau itu terjadi di ITB,
pemogokan selama satu semester, paling sedikit berarti setback
empat sampai lima tahun. Belum terhitung kerugian tenaga untuk
mengembalikan suasana psikologis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini