Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Di Sini Pak Djon

Jabatan rektor itb diserah terimakan dari iskandar alisyahbana kepada suatu rektorium yang diketuai soedjana sapi'ie dan anggotanya moedomo. djuanda suraatmadja dan wiranto arismunandar. (nas)

25 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KAMPUS ITB di jalan Canesa 10. Bandung, akhir minggu lalu masih sepi. Seluruh kegiatan ITB kini terpusat di jalan Tamansari 64 yang biasanya merupakan jantung administrasi dan organisasi ITB. Seluruh pimpinan ITB kini di sana. Bukan lagi Prof. Dr. Iskandar Alisyahbana, bekas rektor ITB yang dibebastugaskan oleh Menteri P & K hari Selasa 14 Pebruari lalu. Sebab Iskandar telah menyerah-terimakan jabatannya kepada suatu Rektorium yang diketuai Dr Soedjana Sapi'ie, hari Kamis 16 Pebruari. Selain Soedjana Sapi'ie sendiri -yang lebih senang dipanggil Pak Djon-anggota Rektorium itu adalah Prof. dr Moedomo, ir. Djuanda Suraatmadja, dan Prof. ir. Wiranto Arismunandar. Bersama Prof. Iskandar, keempatnya adalah anggota Dewan Pimpinan Operasionil Pemulihan Kelancaran Pelaksanaan Fungsi ITB, yang dibentuk oleh Senat ITB setelah 9 Pebruan lalu. Mungkin untuk menghormati keputusan Senat ITB itulah, Menteri P & K Sjarif Thayeb dalam SK 14 Pebruarinya segera saja mengangkat keempat orang itu menjadi pimpinan kolektif ITB, sampai terpilih seorang rektor baru. "Saya tak pernah bermimpi ketiban tanggungjawab seberat ini," kata Dr Sapi'ie, hun, ketika ditemui wartawan TEMPO, Sabtu sore minggu lalu. Sama-sama 'orang Elektro' seperti Prof Iskandar, dalam periode rektor sebelumnya dia adalah Pembantu Rektor bidang Afiliasi. Rektorium kini 'sibuk mengadakan konsolidasi ke dalam" kata Soedjana Sapi'ie. Begitu selesai serah-terima, diadakan briefing dengan staf dosen. Habis itu, konsolidasi ke dalam lagi. Jumat siang, pertemuan Rektorium dengan DM-ITB sebagai wakil mahasiswa. Sabtu siang, pertemuan dengan para Ketua Departemen. Malam harinya, Dr Sapi'ie sendiri - mewakili pimpinan kolektif yang 4 orang itu, tentunya--menghadap Asisten I Pangdam VI, Kol. Samallo. Dia Optimis Sabtu sore itu, dia menyatakan "optimis" rektoriumnya dapat menormalisir kehidupan akademis di kampus ITB, seperti yang dikehendaki Senat ITB dan pemerintah. Paling tidak, itulah tekad dia pula. Katanya: "Saya tak peduli tentang politik. Saya hanya menginginkan, kehidupan di kampus ini dapat dipulihkan kembali. Masa kita harus begini terus? Pokoknya, saya akan tegas dalam soal kehidupan akademis ini." Apa langkah-langkah konkrit yang mau diambilnya, belum dapat dijelaskannya waktu itu. Rektorium hanya memutuskan, pendaftaran mahasiswa baru diselenggarakan minggu ini -- di jalan Tamansari - hari Selasa sampai Sabtu. Kemudian I Maret kuliah dimulai, tanpa Posnla. Tapi ada satu hal yang menyenangkan dia: jaminan DMITB, bahwa calon mahasiswa baru yang 1300 orang itu tak akar, diganggu-gugat. "Menurut DM, mahasiswa baru itu kan belum anggota Keluarga Mahasiswa ITB, jadi mereka belum terikat pada perjuangan mahasiswa ITB. Itu saya anggap fair, dan sikap mal1asiswa itu sangat saya hargai,' tutur sang ketua Rektoriun. Dr Sapi'ie juga mengharapkan agar kehidupan kampus lancar kembali "sebelum sidang umum MPR". Berbicara tentang sidang Umum itu sendiri, yang rencananya akan diselenggarakan mulai 11 Maret, Sapi'ie berkata: "Adalah kewajiban semua orang, membantu menciptakan ketenangan yang dibutuhkan MPR untuk bersidang. Alternatif lain kan tidak ada? Kecuali chaos dan analki." Tentang kegiatan mahasiswa sebelumnya ibarat sepakbola dianggapnya little bit offside" (sedikit keliwat garis). Tapi itu menurut Sapi'ie, tak dapat disalahkan pada keadaan ekstern di luar kampus saja. Katanya: "Apakah pimpinan yang lama, termasuk saya, dan seluruh staf dosen lainnya, sudah menjalankan fungsinya sebagai pendidik dengan baik " Menurut dia, belum. Dengan kata lain: mawas diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus