Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan Gubernur Khofifah Indar Parawansa sedang berusaha mengatasi problem banjir besar tahunan akibat meluapnya empat sungai. Selama 10 bulan menjabat gubernur dan wakil gubernur, kata Emil, ia dan Khofifah mencari solusi agar banjir tahunan itu dapat diminimalisir.
Banjir tahunan itu meliputi di Bojonegoro, Lamongan, Gresik karena luapan Sungai Bengawan Solo; di Gresik dan Surabaya sisi barat akibat luapan Kali Lamong; di Kota Sampang akibat luberan Kali Kemuning; dan di Pasuruan karena meluapnya Sungai Rejoso.
Banjir akibat meluapnya empat sungai itu menjadi masalah yang selalu muncul setiap tahunnya. Di Sampang dan Pasuruan misalnya, banjir tersebut dapat melumpuhkan arus lalu lintas di ruas jalan utama hingga berhari-hari. Adapun dampak meluapnya Sungai Bengawan Solo, warga di wilayah yang dilewati sungai tersebut terpaksa mengungsi.
“Luapan empat sungai itu telah kami masukkan dalam indeks risiko bencana di rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Jawa Timur,” tutur Emil saat bertemu dengan sejumlah pimpinan media massa se-Jawa Timur di Hotel Luminor Surabaya, Kamis malam, 26 Desember 2019.
Menurut Emil salah satu upaya untuk menanggulangi banjir tahunan itu dengan membangun bendungan. Namun belum lagi hal itu terlaksana, muncul masalah pencemaran di Sungai Bengawan Solo. Emil berujar Gubernur Khofifah telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk mengatasi pencemaran tersebut.
“Karena Sungai Bengawan Solo ini melewati wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, kami berkomunikasi dengan Pak Ganjar Pranowo. Apakah pencemaran itu dari hulunya atau hilirnya saja, kita atasi bersama” kata Emil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini