Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang menarik dalam kampanye calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo alias Jokowi di Gelanggang Olahraga (GOR) Ken Arok Kota Malang, Senin malam 25 Maret 2019. Tampak ikut memberi dukungan tokoh Arema, Ovan Tobing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, juga ikut mendampingi CEO Arema Agoes Soerjanto yang sempat menyematkan syal Arema ke Jokowi. Jokowi pun lalu berpidato soal perlunya negara dinahkodai oleh sosok yang berpengalaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sela-sela pidato politiknya itu, Jokowi menyapa, "Salam satu jiwa, Arema!," teriak dia. Ini memang salam khas para pendukung Arema, Malang.
Salah satu materi kampanye Jokowi adalah tiga jenis kartu, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Prakerja dan Kartu Sembako Murah. "Mbois (keren) gak?" kata Jokowi bertanya kepada ribaun pendukung yang hadir.
Spontan dijawab, "Mbois!" Jokowi lalu mengulang pertanyaan itu sebanyak tiga kali.
Jokowi menjelaskan KIP Kuliah diberikan kepada pelajar agar bisa mengenyam pendidikan tinggi. Pendidikan Tinggi bisa di dalam negeri atau keluar negeri. "Ini untuk memberikan kesempatan generasi muda kita melanjutkan pendidikan ke universitas di dalam dan luar negeri," ujar Jokowi.
Sedangkan Kartu Prakerja diberikan kepada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang hendak masuk ke dunia kerja. Meliputi bidang industri, perusahaan swasta dan BUMN. Bagi yang belum bekerja, ada insentif dalam kurun waktu tertentu untuk mengikuti pelatihan bagi pemegang kartu.
Target penerima program ini mencapai jutaan pelajar. Sedangkan pelatihannya bisa diselenggarakan di dalam maupun luar negeri.
Sementara Kartu Sembako Murah diharapkan bisa membatu ibu rumah tangga membeli kebutuhan dapur. Jokowi mengatakan, tiga kartu bisa dioperasikan pada 2020. Proses penganggaran diajukan melalui Angaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.
EKO WIDIANTO (Malang)