Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kemenkes Umumkan KLB Campak di 31 Provinsi, Kenali Gejalanya

Siti Nadia menerangkan, ada lebih dari 3.000 kasus campak sepanjang tahun 2022 yang tersebar di 31 provinsi.

20 Januari 2023 | 08.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak di Indonesia dari 31 provinsi hingga Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, jumlah kejadian penyakit campak terjadi hampir di semua umur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Jumlah kejadiannya sapai dengan Desember 2022 dilaporkan dari 31 provinsi. Pasiennya hampir di semua umur,” kata Nadia dikutip dari Antara, Kamis, 19 Januari 2023.

Lebih lanjut, Nadia menerangkan, ada lebih dari 3.000 kasus campak sepanjang tahun 2022 yang tersebar di 31 provinsi.

“Ada 3.341 kasus di tahun 2022 dilaporkan di 223 kabupaten kota dari 31 provinsi,” ujar dr Nadia.

Angka kasus naik 32 kali lipat seiring pandemi COVID-19

Angka kasus ini meningkat sebesar 32 kali lipat. Penyebabnya adalah cakupan imunisasi campak yang tidak sesuai target dalam kurun 2020-2022.

Nadia mengatakan, salah satu alasan vaksinasi campak tak mencapai target adalah fokus layanan kesehatan sepanjang pandemi COVID-19 fokus pada upaya pengendalian SARS-C0v-2 penyebab COVID-19.

Berdasarkan laporan Kemenkes, cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi mengalami penurunan peserta pada angka 84 persen dari target imunisasi sebanyak 92 persen.

Imunisasi campak diberikan bersamaan dengan vaksin rubella dalam satu paket vaksin Campak-Rubella sebanyak tiga kali suntikan, yaitu pada umur 9 bulan, 18 bulan dan pada anak setara kelas 1 SD/MI/sederajat.

Apa itu penyakit campak dan cara penyebarannya?

Campak adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus rubella. Virus tersebut umumnya menyebar melalui udara saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Virus rubella menyebar dengan sangat cepat di kalangan anak-anak dan remaja. Bahkan, anak-anak termasuk kelompok orang yang memiliki risiko tinggi karena daya tahan tubuh yang lebih lemah dibandingkan orang dewasa.

Dalam beberapa kasus, campak dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain seperti otitis media (radang telinga), pneumonia, atau ensefalitis (radang otak). 

Penyakit campak juga dapat menyebabkan kehamilan ektopik (di luar rahim) pada wanita yang hamil saat terinfeksi. Campak dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.

Selanjutnya: gejala dan pencegahan campak...

Gejala penyakit campak 

Dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, gejala penyakit Campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan mata merah, batuk dan/atau pilek dan/atau konjungtivitis yang dapat berujung pada komplikasi berupa pneumonia, diare, meningitis dan bahkan dapat menyebabkan kematian. 

Ketika seseorang terkena Campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular jika mereka belum memiliki kekebalan terhadap campak. Kekebalan terbentuk jika telah diimunisasi atau pernah terinfeksi virus campak sebelumnya.

Selain itu, gejala campak biasanya muncul 7-14 hari setelah tertular. 

Langkah pencegahan

Ruam yang terkait dengan campak muncul 3 sampai 5 hari setelah gejala pertama. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit campak adalah dengan melakukan vaksin MMR.

Vaksin ini biasanya diberikan dalam dua dosis, suntikan pertama pada usia sekitar 12 hingga 15 bulan dan suntikan kedua pada usia sekitar 4 atau 5 tahun. Vaksin MMRV diberikan kepada anak usia 2 bulan hingga 12 tahun. Tembakan pertama harus diberikan antara 12 dan 15 bulan dan suntikan kedua antara 4 dan 6 tahun.

Selain itu, hindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Campak adalah penyakit yang sangat menular. Penyakit ini dapat menyebar ketika seseorang yang terinfeksi campak batuk, bersin atau berbicara dan di dekat orang lain.

Serta, selalu waspada dan jaga kebersihan. Mirip dengan COVID-19, flu biasa, yang juga merupakan penyakit menular, tindakan pencegahan terhadap campak harus dilakukan. Seperti, mengenakan masker, mengikuti kebersihan tangan yang benar, dan menjaga jarak disarankan untuk terhindar dari penyakit ini.

ANTARA | HATTA MUARABAGJA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus