GAYA penculikan tampaknya tak hanya dimiliki gembong mafia. Praktek ini juga diterapkan siswa SMA Pangudi Luhur, Jakarta, saat mereka memelonco adik-adik kelasnya yang baru masuk. Begitu acara resmi penataran P4 di sekolahan usai, para yunior "diculik", lalu dibawa ke tanah lapang di kawasan Pondok Indah. Mereka memang tak minta uang tebusan, namun sebagaimana biasanya acara perpeloncoan, para senior bak raja terhadap hamba sahayanya. Sekitar dua jam para siswa baru itu mereka bentak, dan diperintah macam-macam. Bukan hanya itu yang membuat kasus penculikan itu menjadi ramai. Rupanya, di antara para senior ada sebagian yang sudah lulus ikut serta. Seperti pengakuan beberapa siswa yunior yang enggan disebut namanya, mereka diperintahkan menusuk pantat dengan jari, kemudian disuruh mencium. Ada yang disuruh memperagakan pesetubuhan dengan batang pisang. Ada yang diperintahkan menjilat dop dan bumper mobil sampai mengkilap. Ada pula yang dipaksa mencium ketiak seniornya. Buntut dari acara "liar" yang berlangsung selama tiga hari itu, Senin hingga Rabu dua pekan lalu, dua siswa baru mengundurkan diri dari sekolah khusus pria ini. Dua siswa tersebut, Mark Arthur dan Marcel Pryadarshi, mengaku stres dan tak bisa menerima perlakukan senior-seniornya. "Ketika itu kami takut, sehingga hanya pasrah," kata Arthur kepada wartawan TEMPO Taufik Alwie. Namun tuduhan perlakuan di luar batas itu dibantah oleh senior mereka. "Kami hanya membentak dan memaki. Dan tak sampai melalukan tindakan yang tak senonoh," kata Firmansyah, siswa kelas III yang termasuk panitia perpeloncoan ini, dengan nada kalem. Alasan mereka melakukan perpeloncoan ini, katanya, untuk menggalang keakraban antara yunior dan senior. Dan kabarnya ini sudah lama jadi tradisi. Terhadap kejadian ini tampaknya pihak sekolah cepat tanggap. Kepala SMA Pangudi Luhur Frans Sugi telah memanggil 70 siswa kelas II dan III yang terlibat dalam acara perpeloncoan yang dilarang secara resmi itu. "Kami sedang memikirkan sanksi yang tepat bagi mereka," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini