Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pengguna jasa ojek online, tentu dalam beberapa perjalanan kerap bertemu dengan pengendara atau pengantar barang dengan disabilitas. Meski begitu, jangan panik atau bingung ketika harus berinteraksi dengan mereka. Berikut ini beberapa cara berinteraksi dengan pengendara atau pengantar barang ojek online yang memiliki disabilitas.
Baca: Pasukan Elite Gojek dari Kalangan Tuli: Elite Squad Fighter
Berikan titik lokasi pengantaran atau penjemputan yang pasti. Seringkali peta yang digunakan para pengendara atau pengantar barang dari ojek online melenceng sedikit dari titik lokasi pengantaran ataupun penjemputan. Bahkan ada beberapa wilayah, nama alamat yang digunakan di masyarakat berbeda dengan nama yang ada di peta.
Sebab itu, cantumkan beberapa patokan wilayah yang biasa digunakan untuk menandai suatu lokasi, melalui fitur chat. Dengan begitu, pengendara atau pengantar barang ojek online dengan disabilitas dapat menemukan alamat dengan tepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perhatikan dengan baik nama, nomor kendaraan dan identitas pengantar atau pengendara ojek online. Beberapa personel pengendara atau pengantar barang dari ojek online sudah mencantumkan identitas mereka sebagai penyandang disabilitas dibelakang nama mereka.
Salah satunya, pengantar barang dari salah satu perusahaan ojek online. Banyak dari pengantar barang ini adalah insan tuli. Kenali terlebih dahulu identitas mereka, dan jangan panik ketika tahu bahwa mereka adalah penyandang disabilitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika pengendara atau pengantar barang ojek online tidak mencantumkan identitas ke disabilitas maka pengguna jasa pengantaran ojek online dapat menganalisa dari cara berkomunikasi di fitur chat atau video call yang ada di aplikasi. Bagi pengendara atau pengantar barang dari kalangan insan tuli, memiliki pola komunikasi yang singkat, langsung ke obyek pembicaraan, jarang menggunakan kata berimbuhan.
Para pengendara atau pengantar barang dengan disabilitas biasanya jarang menelepon. Ini karena perbedaan cara berkomunikasi terutama bagi insan tuli yang melihat gerak bibir. Mereka akan cenderung menggunakan video call Dan tidak menggunakan fitur audio call sama sekali. Bila mendapatkan panggilan video call dari pengendara atau pengantar barang ojek online, jangan buru-buru panik. Perhatikan secara baik baik, apa yang mereka sampaikan, lalu balaslah dengan komunikasi gerak bibir yang jelas, runut dan tidak perlu berteriak-teriak.
Bila komunikasi yang terjadi masih belum terjalin dengan baik, jangan khawatir, karena akan ada pendamping yang menavigasi para pengendara atau pengantar barang ojek online dengan disabilitas ini. Para pendamping ini adalah sesama pengendara atau pengantar barang dari ojek online. Mereka biasanya akan membantu menjembatani komunikasi antara pengguna jasa ojek online dengan pengantar barang atau pengendara dengan disabilitas.
Namun, bila komunikasi yang terjadi masih kurang dipercaya, pengguna jasa ojek online dapat menghubungi langsung call center. Paparkan semua yang dialami dengan tidak lupa menyebut nama, identitas pengantar atau pengendara ojek online dengan disabilitas dan nomor orderan.
Tidak langsung membatalkan atau bereaksi negatif ketika mendapatkan pengantar barang atau pengendara ojek online dengan disabilitas. Mereka yang datang tanpa kaki atau tangan atau pendengaran, memiliki kemampuan lain yang tidak pernah disadari orang orang dari kalangan non-disabilitas.
Ketika berkomunikasi di atas kendaraan dengan pengendara ojek online dengan disabilitas, sebaiknya dilakukan di jalan yang tenang. Tidak berkomunikasi dengan intensitas yang terlalu sering, memberikan instruksi arah menggunakan tepukan di di bahu atau tunjukkan tangan.
Pengguna jasa pengantaran barang dan pengendara ojek online dengan disabilitas, sebaiknya ikut memantau pergerakan kendaraan. Tidak terlalu sering mengoperasikan ponsel ketika berada di jalan, yang dapat mengganggu keseimbangan pelanggan, terutama ketika diantar oleh pengendara ojek online dari kelompok daksa.
Baca: Viral Cerita Order Sahur Ojek Online Dapat Penilaian Buruk
Jangan takut atau khawatir, ketika diantar oleh pengendara ojek online dengan disabilitas. Perlakukan mereka dalam interaksi yang setara. Percayakan perjalanan Dan pengantaran barang kepada mereka, karena para pengendara dan pengantar barang dengan disabilitas ini juga diberikan pelatihan khusus.