Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah 6, Total Jadi 131 Orang

Pada saat terjadi tragedi Kanjuruhan, 6 korban itu langsung dibawa pulang sebelum dilakukan pendataan.

4 Oktober 2022 | 19.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan jumlah korban jiwa akibat tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, bertambah enam orang sehingga totalnya mencapai 131 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Hari ini ada tambahan enam korban meninggal dunia, dari 125 orang menjadi 131 orang," ujar dia di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa, 4 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu melakukan takziyah sekaligus berziarah ke makam almarhum Syahrullah yang menjadi salah satu korban meninggal dunia pada tragedi Kanjuruhan.

"Almarhum termasuk yang belum tercatat pada crisis center," kata Khofifah.

Gubernur Khofifah kembali mengajak seluruh masyarakat mendoakan para korban meninggal dunia agar diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta keikhlasan. "Kepada semua korban yang dirawat di rumah sakit maupun sedang rawat jalan, semoga segera disembuhkan dan kembali beraktivitas," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wijanto Wijoyo saat dikonfirmasi membenarkan ada penambahan enam orang yang meninggal dunia itu. Namun, lanjut dia, korban meninggal dunia tersebut bukan merupakan pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.

"Benar, ada penambahan. Tapi ini bukan penambahan korban meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit," kata dia.

Dia menambahkan data enam orang korban meninggal dunia baru ditambahkan karena pada saat terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan, korban langsung dibawa pulang sebelum dilakukan pendataan.

"Korban langsung dibawa pulang saat itu. Penambahan data ini dengan kerja keras dan pengecekan di lapangan, dan memang benar ada tambahan enam orang. Tapi, sekali lagi, ini bukan yang meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit," kata dia.

Kericuhan terjadi usai pertandingan pada Sabtu (1/10) malam yang hasil akhirnya 2-3 untuk tim tamu. Kekalahan Arema FC menyebabkan sejumlah suporter tuan rumah turun dan masuk area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dan sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Petugas kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus