Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Krisis Tenaga Perawat Hantui Indonesia

Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengatakan saat ini terjadi krisis tenaga perawat. Banyak yang menolak menjadi relawan.

9 Juli 2021 | 18.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah mengatakan saat ini terjadi krisis tenaga perawat. “Tampaknya kita krisis tenaga, sampai hari ini saya melihat belum bisa memenuhi jumlah (permintaan relawan tenaga perawat),” kata Harif dalam diskusi LaporCovid-19, Jumat, 9 Juli 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Harif mengatakan, pemerintah saat ini berupaya menambah tenaga atau relawan. Di tingkat pusat, Wisma Haji yang akan dioperasikan sebagai RS Darurat Covid-19 saja membutuhkan 450 orang perawat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam proses perekrutan itu, Harif menjelaskan bahwa di Jabodetabek terdapat 3.200 lulusan perawat. Namun, dalam dua hari ini, sebanyak 350 lulusan yang dihubungi, tak satu pun yang bersedia menjadi relawan.

“Ini repot. Karena lulusan Jabodetabek 85 persen sudah bekerja, 10 persennya mereka sudah jadi relawan. Yang 5 persen berbagai kondisi, tidak boleh sama orang tua, tidak mau, dan sebagainya,” kata dia.

Padahal, menurut Harif, penambahan tenaga relawan bisa mengurangi beban perawat yang saat ini bertugas. Ia menuturkan, ada dua masalah besar yang dialami perawat saat ini. Pertama, lonjakan kasus sejak akhir Mei memberikan probabilitas orang yang membutuhkan fasilitas pelayanan kesehatan lebih banyak.

Di satu sisi, perawat atau tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 juga mengurangi jumlah tenaga yang bertugas. Sehingga, beban yang ditanggung perawat yang bertugas pun menjadi meningkat. “Bukan hanya fisik tapi juga beban mental,” katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus