Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Medan - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan kunjungan kerja ke Medan, Sumatera Utara pada Selasa 31 Januari hingga Kamis 2 Februari 2023. Dalam kunjungan tersebut, Kang Emil panggilan Ridwan bertemu Gubenur Sumatera Utara Edy Rahmayadi hingga Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Pada hari pertama, Kang Emil menyempatkan makan malam bersama Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi di rumah dinasnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usai menyantap hidangan, Kang Emil menceritakan agenda kedatangannya yaitu menjalin kerja sama bidang perbankan, antara Bank Jawa Barat (BJB) dengan Bank Sumut, serta mendorong kemandirian ekonomi pasantren di Sumut. Ia menegaskan, kunjungannya tidak ada hubungan dengan politik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidak ada urusan partai, saya akan melepas rindu dengan komunitas Sunda di Medan," kata Emil.
Emil menyebut, dalam tahun ini, akan mendatangkan seribuan pebisnis dari pesantren-pesantren di Jawa Barat. Targetnya, dalam lima tahun, sudah ada 5.000-an pebisnis. Tujuannya agar pesantren-pesantren di Sumut bisa membangun kemandirian ekonominya.
Kemudian, ia juga membawa program unggulan BJB untuk duafa yaitu meminjamkan uang atau kredit tanpa agunan dan bunga. Sesuai permintaan Edy Rahyamadi, BJB akan membagikan ilmu dalam mengembangkan perbankan secara kompetitif karena BJB terbaik di daerah.
"Bisnis BJB tumbuh 20 persen, memberi dividen Rp 1 triliun ke pemda dan pemegang saham. Ini bisa dicontoh Bank Sumut," ungkapnya.
Edy Rahmayadi memuji perkembangan BJB sebagai bank daerah terbaik di Indonesia dalam ajang FX Award 2022. Harapannya Bank Sumut bisa belajar banyak dan meniru kesuksesan BJB. Menurutnya, Bank Sumut terus meningkatkan kualitas, termasuk turun ke bursa saham di Februari 2023. Upaya ini diharap memberi dampak signifikan sehingga bisa meningkatkan kontribusi untuk pembangunan Sumut.
“Bank Sumut terus berupaya memberikan yang terbaik, meningkatkan kualitas dan kontribusinya untuk pembangunan Sumatera Utara. Saya apresiasi saudara saya, Gubernur Jabar memberi pengetahuan kepada Bank Sumut dan pemilik-pemilik pesantren," katanya.
Kembali ke Emil, saat ditanya soal Capres dan Cawapres 2024 yang namanya digadang-gadang masuk bursa, sambil bercanda dia bilang: Edy Rahmayadi lebih cocok menjadi presiden.
"Pak Edy cocok jadi presiden, sudah putih-putih, ada kerut-kerutnya," katanya tertawa.
Bobby dan Ridwan Kamil kendarai motor listrik
Pada hari kedua, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengajak Kang Emil mengendarai motor listrik dari kantornya menuju Jalan Pegadaian untuk melihat yang penuh dengan coretan mural. Keduanya menyapa warga di sepanjang jalan. Sampai di lokasi, Emil bertemu para pelaku seniman mural dan konten kreator, berdiskusi melestarikan Kota Medan ditangan anak muda kreatif dan inovatif.
Jelang malam, Emil mendatangi rumah dinas Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekhshah. Ketua DPD Golkar Sumut ini, mengajak Wakil Ketua Umum Golkar mengelilingi rumah dinas, melihat koleksi kendaraan miliknya. Musa lalu mengajak Emil naik, mengajak menikmati makan malam di luar dan durian Medan.
Keduanya lalu menikmati hidangan laut yang terkenal di tepi Jalan Wajir. Sambil menyantap buah beraroma menyengat, Emil mengobrol santai. Katanya, makanan di Medan, meski berada di kaki lima, rasanya sama dengan restoran di hotel bintang lima. Ditanya makanan yang paling enak yang pernah dirasakannya, dia menyebut lontong.
"Saya penasaran kenapa nggak ada lontong Medan di Bandung? Tadi sama Datuk Samsul Arifin makan lontong Medan. Gitu juga durian, di Bandung ada, tapi lebih enak dan lezat yang di Medan. Durian Bandung tidak seterkenal durian Medan, mah..." ujarnya tertawa.
Baca: Bergabung ke Golkar, Ridwan Kamil Tegaskan Tak Berambisi Jadi Capres atau Cawapres