Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kurang Sehat, Megawati Batal Hadir Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende

Sambutan Megawati di acara tersebut dibacakan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

1 Juni 2024 | 09.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP, Megawati Soekarnoputri, absen pada upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur atau NTT, 1 Juni 2024. Sambutan Megawati di acara tersebut dibacakan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami sampaikan permohonan maaf bahwa Ibu Megawati Soekarnoputri tidak bisa hadir di sini. Beliau kurang sehat. Mohon doanya,” kata Hasto saat membacakan sambutan mewakili Megawati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasto lalu bercerita mengenai perjuangan Soekarno bagi bangsa dan negara. Hasto berujar Ende merupakan tempat yang bermakna bagi masyarakat Indonesia. Sebab di sinilah Soekarno merenungi nilai Pancasila. Saat itu, pemerintah kolonial Belanda mengasingkan Soekarno alias Bung Karno di Ende.

Alih-alih bersedih, Bung Karno justru bertemu dengan rekan-rekannya yang berasal dari kalangan rakyat biasa. “Karena itulah Bung Karno begitu akrab dengan seorang nelayan yang bernama Pak Kota, Pak Durham seorang penjahit, dan ahli pande seorang montir mobil,” kata dia.

Hasto turut mengutip kata-kata Bung Karno yakni, ‘Kalau di Sukamiskin tubuhku di penjara, di Flores ini semangatku di penjara. Aku diasingkan dari manusia, dan diriku bagaikan seekor burung Elang yang dipotong-potong sayapnya,’. Meski begitu Bung Karno menolak untuk kabur dari tempat pengasingan. Sebagai pemimpin dia harus ikut menderita untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

Perjuangan tersebut menunjukkan bahwa pemimpin tidak pernah lari dari tanggung jawab. “Pemimpin itu berjuang bagi kepentingan bangsanya, dan menjadi suri tauladan bagi rakyat yang dipimpinnya,” kata Hasto.

Hasto menegaskan Pancasila tidak mengenal penjajahan. Nilainya akan selalu relevan untuk menyelesaikan persoalan bangsa. “Karena itulah, pesan saya (Megawati) dari bumi Ende, jangan pernah berhenti membumikan Pancasila,” ujarnya.

Meski putri kedua dari Soekarno itu tak hadir, Hasto berharap masyarakat dapat memaknai Pancasila sebagaimana yang disampaikan dalam sambutannya. “Salam dari Ibu Megawati Soekarnoputri yang selalu berdoa buat masyarakat, Ende khususnya bagi anak-anak muda generasi masa depan bangsa,” ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus