Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Mahasiswa Unair Gagas Implan Gigi Berteknologi AI dan AR, Menangkan Kompetisi Global

Mahasiswa Kedokteran Gigi Unair menjuarai salah satu kategori Dentistry Scientific Festival ke-15, lewat proyek inovasi implan gigi.

2 September 2024 | 20.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tim mahasiswa Kedokteran Gigi Unair menjuarai kompetisi Dentistry Scientific Festival ke-15 di Universitas Brawijaya (Dok. Beranda Unair)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (Unair) merajai salah satu kategori kompetisi Dentistry Scientific Festival ke-15 yang digelar oleh Universitas Brawijaya. Kelompok yang dianggotai Jesslyn Samantha, Felice Kanaya Chandra, dan Davinzo Luis Gunardy, memenangkan kategori international literature review lewat inovasi implan gigi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penelitian Jesslyn dan timnya berjudul Enhancing Navigation through Cone-Beam Computer Tomography with Artificial: Intelligence and Augmented Reality to Prevent Dental Implant Improper Placement. Menurut Jesslyn, inovasi dibutuhkan karena proses implant placement gigi dinilai masih sering mengalami kesalahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Karena itu kami mengangkat topik soal cone beam computed tomography (CBCT) yang terintegrasi dengan AI dan augmented reality (AR),” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin, 2 September 2024.

Kecerdasan buatan dan teknologi realitas berimbuh, menurut dia, membantu dokter gigi dalam proses implan gigi. Perlu diketahui, implan gigi biasanya memakai logam khusus, sebagai tiruan, untuk menggantikan akar gigi yang hilang. “Pemasangan implant akan lebih sempurna dan minim kesalahan," ucap Jesslyn.

Dia menyebut kompetisi yang digelar pada 28 Agustus lalu juga menjadi peluang untuk memperluas relasi, terutama dengan mahasiswa kedokteran gigi dari berbagai kampus. Kompetisi Dentistry Scientific Festival ke-15 itu juga dianggap bisa menggenjot kemampuan akademik para pesertanya, baik dalam hal riset, penyusunan paper penelitian, hingga presentasinya.

Tim mahasiswa Unair yang dibimbing oleh dosennya, Ramadhan Hardani Putra, juga menghadapi tantangan selama kompetisi. Di tengah penelitian, mereka masih harus menunaikan kewajiban perkuliahan.

Padatnya praktik di fakultas kedokteran gigi, kata Jesslyn, menjadi tantangan tersendiri. “Kami juga ada kegiatan-kegiatan lain. Jadi diskusi-diskusi soal paper ini bisa sampai subuh.”

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus