Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menggandeng tim akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam rencana pembangunan perguruan tinggi di daerah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pembangunan perguruan tinggi di Kabupaten Bekasi merupakan aspirasi masyarakat. Mereka (Tim ITB) siap mendampingi pemerintah daerah mulai dari perencanaan, perizinan sampai nanti operasional, dan kebetulan kita juga sedang menggalang kerja sama dengan Apindo untuk membuat Politeknik di sini," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Jumat, 10 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dani menyatakan masukan yang ditawarkan tim ITB adalah politeknik dengan konsep teaching industry, yaitu konsep yang memanfaatkan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK) untuk belajar teori dan industri atau perusahaan untuk praktik mahasiswa.
"Jadi teori di BLK praktik di pabrik-pabrik saja. Kita tidak perlu bangun laboratorium atau peralatan karena kerja sama dengan pabrik sebagai tempat praktik dan nanti lulusan perguruan tinggi ini bisa mereka manfaatkan," katanya.
Ia mengatakan ada dua alternatif yang ditawarkan tim ITB soal rencana pembangunan perguruan tinggi. Opsi pertama adalah kampus berstatus negeri dan pilihan kedua dengan mendirikan kampus swasta terlebih dahulu.
"Bisa langsung mendirikan perguruan tinggi negeri tapi persyaratan lama, panjang, atau bangun swasta dulu, nanti ubah status menjadi negeri kalau sudah berjalan. Nah itu menurut mereka akan lebih mudah secara perizinan," katanya.
Sementara itu, pimpinan tim akademisi ITB Prof Denny Juanda Puradimaja mengatakan ada sejumlah gagasan yang dirangkum dalam 'Bupati Bekasi Solutions' selain membahas pencanangan pembangunan perguruan tinggi.
Gagasan itu antara lain beasiswa bagi aparatur sipil negara dan masyarakat umum, pengembangan valuasi dan koridor industri Bekasi-Cikarang, program CSR Rupiah Nol di Kabupaten Bekasi, aplikasi tekno-sosial dan tata kelola sampah, serta Nir Banjir Bekasi.
"ITB bisa membantu baik ASN maupun masyarakat umum yang ingin mendapatkan bea siswa baik dari Pemerintah Indonesia ataupun pemerintah asing, dilatih mulai dari bahasa, proposal, sampai ke rekomendasi hingga bisa mendaftar dan lulus," katanya.
Gagasan terkait persoalan banjir diupayakan dengan membangun akuifier buatan atau sejenis kolam bawah tanah yang mampu menyerap air di wilayah rawan banjir agar tidak terdampak parah.
Sementara, solusi sampah dengan memanfaatkan teknologi olah sampah menjadi tanah yang bisa dimanfaatkan menjadi bahan timbunan. "Jadi diserap di daerah setempat, bisa mengurangi banjir limpahan, dari rumah maupun dari jalan," kata dia.