Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas responden Tempo.co mengatakan setuju bahwa ikut sertanya anak dan menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dalam pemilihan kepala daerah sebagai bentuk politik dinasti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gibran maju sebagai bakal calon wali kota pada Pilkada Solo 2020. Dia didampingi kader senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang juga ketua DPRD Solo 2014 – 2019, yaitu Teguh Prakosa, sebagai calon wakil wali kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedangkan Bobby Nasution maju sebagai bakal calon wali kota Medan pada Pilkada 2020.
Sebanyak 1.135 responden mengatakan ‘ya’ saat menjawab pertanyaan apakah Anda setuju jika pencalonan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution sebagai politik dinasti.
Ada 304 responden yang menjawab ‘tidak’ atas pertanyaan ini. Sedangkan yang menjawab tidak tahu ada 18 responden.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, mengatakan Gibran berpeluang memenangkan Pilkada Solo tahun ini.
Namun, pengusungan putra Presiden Jokowi ini dinilai bisa berdampak buruk bagi PDIP.
“Ini pertanda buruk bagi PDIP karena akan dianggap sebagai parpol yang melanggengkan politik dinasti,” kata Dedi kepada Tempo.
Dedi menilai pencalonan Gibran cukup dilematis karena dia tidak memiliki pengalaman kepemimpinan publik.
Namun, peluang Gibran untuk menang dipengaruhi statusnya sebagai putra Presiden Jokowi.
Dedi juga menyayangkan dukungan Presiden Jokowi terhadap pencalonan Gibran sebagai wali kota. Dia menilai keputusan itu tidak elok karena bisa menjadi upaya melanggengkan politik dinasti.
“Sangat disayangkan, Jokowi seharusnya memberi teladan bukan malah ikut terlibat dalam melangsungkan politik dinastinya,” kata Dedi.
BUDI RIZA I ACHMAD HAMUDI ASSEGAF