Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pemberitaan tidak akan lepas dari peran media massa, sebab media dapat menjangkau masyarakat luas dan memiliki kekuatan untuk membentuk serta mempengaruhi penerimaan atau pola pemikiran publik yang dikenal sebagai teori agenda setting.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Bisnis dalam artikel berjudul “Agenda Setting dalam Isu-isu Kontemporer di Seluruh Dunia” menyebut bahwa, teori agenda setting merupakan teori yang diciptakan oleh Walter Lippmann seorang jurnalis terkenal di Amerika Serikat pada 1922.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lippmann menunjukkan bagaimana media massa bisa mengatur agenda tertentu yang dapat mempengaruhi opini publik. Menurutnya, agenda setting berperan untuk membingkai suatu berita dan membuat berita tersebut menjadi suatu pemberitaan yang penting dan menjadi perbincangan di kalangan masyarakat luas. Adapun berita -berita tersebut nantinya memiliki beberapa fungsi selain sebagai ilmu pengetahuan, berita tersebut juga mampu mengubah perilaku dan gaya hidup seseorang.
Sementara itu, Teori agenda setting sendiri mulai dipopulerkan pada 1972. Salah satu penelitian yang paling signifikan yang berkontribusi atas teori ini adalah penelitian yang dilakukan McCombs and Shaw. Keduanya melakukan penelitian yang mengobservasi kapasitas media massa dalam mempengaruhi pemilih atau audience dalam kampanye Presiden pada 1968. Hasilnya, McCombs and Shaw menemukan hal-hal yang menarik, antara lain bahwa media massa memiliki beberapa persentase tertentu terhadap anggota masyarakat yang sering merujuk kepada informasi yang disediakan oleh media.
Pengertian lain mengenai agenda setting dalam tinjauan komunikasi, selanjutnya dijelaskan oleh Bernard C. Cohen pada 1963, dia menyebut bahwa pers mungkin tidak selalu berhasil dalam setiap waktu untuk memberi tahu bagaimana orang -orang seharusnya berpikir, namun selalu berhasil sukses dalam memberi tahu pembaca apa yang harus dipikirkan.
Asumsi teori agenda setting
Kemudian, Little John mendeskripsikan bahwa teori agenda setting memiliki asumsi sebagai berikut :
- Masyarakat pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan, mereka menyaring dan membentuk isu.
- Konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat untuk ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih penting.
Menurut asumsi ini, media massa dianggap hanya fokus pada masalah-masalah yang harus dianggap penting oleh khalayak. Selain itu, pers dan media dianggap tidak mencerminkan realitas yang sebenarnya.
Fungsi agenda setting
Selain itu agenda setting juga memiliki sejumlah fungsi, di antaranya:
- Agenda media : prioritas masalah-masalah yang harus dibahas dalam media harus ditentukan
- Agenda publik: agenda media dalam beberapa hal mempengaruhi atau berinteraksi dengan apa yang ada dalam pikiran publik.
- Agenda kebijakan : agenda yang mempengaruhi atau berinteraksi dengan apa yang dianggap penting oleh para pembuat kebijakan.
Pilihan editor: Antrean Panjang Pembeli di Agen Gas Elpiji 3 Kilogram