Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau masyarakat menghormati dan menghargai para wanita muslim yang menggunakan cadar. Namun Lukman juga meminta para wanita bercadar mengimbanginya dengan memberikan rasa aman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya berharap mereka-mereka yang menggunakan cadar, yang kemudian merupakan haknya yang harus dihargai dan dihormati, juga harus diimbangi dengan cara mereka betul-betul bisa memberikan rasa aman pada lingkungannya," kata Lukman di kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 15 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lukman menuturkan jangan sampai dalam rangka melaksanakan paham keagamaan yang diyakini malah menimbulkan kecurigaan dan kerisauan di antara masyarakat sekitar. "Khusus kepada mereka yang bercadar juga semestinya memiliki kewajiban menebarkan rasa aman pada lingkungannya," katanya.
Lukman menyampaikan hal itu menyusul adanya sentimen negatif terhadap wanita bercadar pasca-rangkaian serangan bom yang terjadi. Salah satu terduga teroris yang melakukan pengeboman di salah satu gereja di Surabaya merupakan wanita bercadar. Ia diketahui bernama Puji Kuswati dan melakukan pengeboman di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya, pada Ahad, 13 Mei 2018.
Menurut Lukman, keberadaan wanita bercadar menandakan bahwa masyarakat Indonesia beragam, sehingga harus dihormati dan dihargai. Mereka yang menggunakan cadar, kata dia, sebagian dilatarbelakangi paham keagamaan yang mereka pahami. "Meskipun mainstream-nya, arus besarnya, dari paham yang berkembang di Indonesia bukan paham seperti itu," ucapnya.