Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Menag Lukman Hakim Saifuddin: Hormati Wanita Bercadar

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau masyarakat menghormati dan menghargai para wanita muslim yang menggunakan cadar.

15 Mei 2018 | 17.27 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Plt. Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko saat menghadiri Silaturahmi Penyuluh Agama Jawa Tengah 2018 di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), 14 April 2018. Foto: Biro Pres Setpres
Perbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Plt. Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko saat menghadiri Silaturahmi Penyuluh Agama Jawa Tengah 2018 di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), 14 April 2018. Foto: Biro Pres Setpres

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau masyarakat menghormati dan menghargai para wanita muslim yang menggunakan cadar. Namun Lukman juga meminta para wanita bercadar mengimbanginya dengan memberikan rasa aman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya berharap mereka-mereka yang menggunakan cadar, yang kemudian merupakan haknya yang harus dihargai dan dihormati, juga harus diimbangi dengan cara mereka betul-betul bisa memberikan rasa aman pada lingkungannya," kata Lukman di kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 15 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lukman menuturkan jangan sampai dalam rangka melaksanakan paham keagamaan yang diyakini malah menimbulkan kecurigaan dan kerisauan di antara masyarakat sekitar. "Khusus kepada mereka yang bercadar juga semestinya memiliki kewajiban menebarkan rasa aman pada lingkungannya," katanya.

Lukman menyampaikan hal itu menyusul adanya sentimen negatif terhadap wanita bercadar pasca-rangkaian serangan bom yang terjadi. Salah satu terduga teroris yang melakukan pengeboman di salah satu gereja di Surabaya merupakan wanita bercadar. Ia diketahui bernama Puji Kuswati dan melakukan pengeboman di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya, pada Ahad, 13 Mei 2018.

Menurut Lukman, keberadaan wanita bercadar menandakan bahwa masyarakat Indonesia beragam, sehingga harus dihormati dan dihargai. Mereka yang menggunakan cadar, kata dia, sebagian dilatarbelakangi paham keagamaan yang mereka pahami. "Meskipun mainstream-nya, arus besarnya, dari paham yang berkembang di Indonesia bukan paham seperti itu," ucapnya.

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus